Malam itu, dia nyaris menjadi korban tewas. Kini, dia mengisahkan peristiwa serangan tersebut.
"Saya berada di balik bar. Kami mendengar ledakan dan dentuman yang sangat keras. Semua orang mulai berteriak, kaca berjatuhan. Mengerikan. Ada kaca di mana-mana, mengenai wajah kami."
"Saya melihat dua perempuan tertembak di teras kafe. Satu di pergelangan tangan, satunya lagi di bahu. Mereka mengalami pendarahan hebat."
Meski keadaan berbahaya, Safer merasa dia harus membantu.
Safer menunggu sampai tembakan berhenti sebentar. Dia lalu lari ke luar dan membantu dua korban luka tersebut.
"Saya mengangkat mereka dan membawa mereka ke ruang bawah tanah. Saya duduk bersama mereka dan berusaha menghentikan pendarahan. Saat di bawah, kami mendengar tembakan terus berlanjut. Sangat menakutkan."
Mereka selamat dari situasi yang jauh lebih parah.
"Saat kami keluar, kami melihat mayat-mayat di jalanan. Banyak sekali yang terluka."