Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Hollande Bertekad Perangi Terorisme Tanpa Ampun

Kompas.com - 14/11/2015, 14:55 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Berbicara kepada media setelah mengunjungi gedung konser Bataclan, Presiden Prancis Francois Hollande bertekad akan memerangi terorisme tanpa belas kasihan sedikit pun.

“Kita bersama yang melihat peristiwa mengerikan ini bertekad bahwa kita akan memerangi mereka dan perang ini tidak mengenal yang namanya belas kasihan," ucap Hollande.

"Teroris yang telah melakukan perbuatan sadis ini harus diberitahu bahwa mereka sedang berhadapan dengan Perancis, Prancis yang bersatu dan tidak akan menyerah begitu saja karena hal ini,” lanjut dia.

Hollande menyebut serangan ini sebagai horor. Hollande telah memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat yang pertama di negeri ini sejak Perang Dunia II.

Seluruh pasukan Prancis akan dikerahkan untuk menetralisir teroris yang berkeliaran dan memastikan keamanan negeri kembali dipulihkan, demikian Hollande menyatakan.

Dia juga telah memerintahkan militer untuk turun tangan di ibu kota Paris, berjaga-jaga untuk memastikan tidak akan ada serangan baru lagi.

Presiden dari Partai Sosialis ini juga secara implisit menyatakan tahu siapa dalang di balik serangan berdarah ini, namun dia tidak menjelaskan lebih jauh.

Dia meminta rakyat Perancis untuk memberikan kepercayaan penuh kepada militer maupun kepolisian Perancis untuk melindungi negara dari serangan teroris.

Bagi Presiden yang telah memimpin 3.5 tahun ini, teror ini merupakan yang kesekian sejak dia berkuasa tahun 2012 silam.

Sebelumnya, di awal tahun ini, serangan terjadi di kantor media satir, Charlie Hebdo pada 7-9 Januari 2015. Serangan di Charlie Hebdo dilakukan dua orang bersenjata otomatis Kalashnikov menewaskan 12 orang, termasuk enam kartunis dan jurnalis dan juga dua pejabat polisi.

Pada 3 Februari, tiga tentara yang menjaga pusat komunitas Yahudi di Nice, French Riviera, diserang seorang pria dengan pisau. Penyerang bernama Moussa Coulibaly, dari daerah pinggiran Paris ditangkap dan ditahan. Dia menyatakan membenci polisi, militer dan Yahudi Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com