Dokumen tersebut tidak menyebut apakah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, akan tetap berkuasa pada masa itu.
Tetapi kelompok oposisi Suriah tertentu disebutkan seharusnya ikut serta dalam perundingan penting di Wina, Austria hari Sabtu.
Militer Suriah sementara itu menghentikan pengepungan di bagian utara.
Unit militer dalam perjalanan ke markas udara Kuwairi, timur Aleppo, dan membinasakan kelompok besar milisi yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, kata sejumlah laporan.
Tempat tersebut diserang kelompok jihadis ISIS selama hampir dua tahun.
Hal ini merupakan kemenangan bagi pasukan rezim yang berjuang untuk bergerak maju, bahkan setelah Rusia meningkatkan kekuatan pada akhir September.
Usulan delapan butir Rusia dilaporkan tidak mengesampingkan keikutsertaan Presiden Assad pada pemilihan umum yang akan datang.
"Presiden terpilih Suriah akan menjalankan fungsi komandan tertinggi militer, penguasa badan khusus dan kebijakan luar negeri," demikian sebagian isi dokumen yang bocor ke media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.