Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota di China Dilanda Polusi Udara Terburuk dalam Sejarah

Kompas.com - 09/11/2015, 21:36 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber AFP
CHANGCHUN, KOMPAS.com — Warga China dibuat tidak berdaya oleh kabut asap tebal akibat dari polusi udara terburuk dalam sejarah negeri Tirai Bambu itu.

Kantor berita Agence France Press (AFP) melaporkan, Senin (9/11/2015), kabut yang sangat tebal menutupi sejumlah kota, terutama di bagian utara China, seperti Changchun dan Shenyang. Level partikel PM 2.5 mencapai 860 mikrogram per kubik yang 50 kali berbahaya dari level normal yang dijadikan standar oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Partikel kecil ini sangat berbahaya untuk kesehatan jika terhirup oleh manusia karena dapat memicu gangguan jantung, kanker, hingga stroke. Tebalnya kabut ditandai dari hampir tidak terlihatnya bangunan pencakar langit di kota-kota tersebut.

Warga juga terlihat lalu lalang menggunakan masker. Rumah sakit sampai kewalahan menangani pasien yang menderita gangguan pernapasan. Jarak pandang di Shenyang bahkan hanya mencapai 100 meter.

"Kabut hari ini sangat mengerikan. Ketika keluar dari pintu rumah, saya berpikir ada asap dari rumah yang terbakar hebat," tutur netizen pengguna jejaring sosial Weibo.

Polusi udara di China memang sudah menjadi masalah kronis tahunan. Terlebih lagi, ketika memasuki musim dingin, polusi akibat pembakaran batu bara untuk tungku penghangat rumah melejit melewati level normal.

Kabut asap ini telah memakan banyak korban jiwa bertahun-tahun dan menjadi sumber kemarahan warga China terhadap pemerintah yang dinilai tidak berbuat banyak untuk mengatasinya.

Pemerintah Kota Changcun sendiri telah menaikkan level keadaan darurat dan memerintahkan semua aktivitas di luar rumah untuk dihentikan.

"Selalu begini setiap tahun," komentar seorang netizen.

Berita polusi ini bahkan menjadi bahan lelucon kantor berita resmi China Xinhua yang menyindir ketidakbecusan pejabat setempat. Xinhua menurunkan artikel dengan judul, "Hari Kiamat atau di Negeri Impian?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com