Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin China dan Taiwan Bertemu Pertama Kali dalam 6 Dekade

Kompas.com - 07/11/2015, 19:04 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dalam pertemuan bersejarah di lokasi netral, yaitu di Singapura, Sabtu (7/11/2015).

Ini merupakan pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara sejak tahun 1949.

Pertemuan tersebut diawali dengan jabat tangan Xi dan Ma selama lebih kurang 80 detik. Kedua pemimpin itu tersenyum lebar di tengah jepretan kamera yang mengabadikan momen historis itu.

“Kita adalah satu keluarga, dan tidak akan ada kekerasan yang memisahkan kita,” kata Xi mengawali dengan pernyataan singkat sebelum bergerak menuju ruangan untuk pertemuan tertutup dengan Ma.

Ma sendiri melanjutkan bahwa kedua pihak harus saling menghargai nilai dan filosofi yang dianut masing-masing.

Pertemuan tersebut lebih bersifat simbolik di mana tidak akan ada perjanjian yang ditandatangani ataupun pernyataan bersama keduabelah pihak. Baik Xi dan Ma berharap dapat meninggalkan warisan sebagai pemimpin yang telah menjembatani pertemuan setelah 6 dekade yang penuh dengan kecurigaan dan ketidakpercayaan.

Karena sensitifnya masalah kedaulatan, kedua pemimpin tidak saling menyapa dengan titel presiden. Mereka hanya menyapa dengan Mr. Tidak ada juga terpampang bendera kedua negara di lokasi pertemuan.

China mengklaim kedaulatan atas Taiwan sejak 1949, ketika pemerintah nasionalis di bawah Chiang Kai Shek melarikan diri ke pulau itu setelah dikalahkan komunis yang dipimpin Mao Zedong. Pemerintah China mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya dan mengancam akan menumpas setiap gerakan kemerdekaan dengan kekuatan militer.

Namun pertalian dua negara yang terpisah selat itu membaik sejak Presiden Ma yang dikenal pro-China menjabat pada 2008. Kerja sama perdagangan dan turisme meningkat antara kedua negara yang sebelumnya bahkan tidak memiliki penerbangan langsung.

Presiden Ma akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei 2016. Kebijakan pendekatannya ke China populer di kalangan pebisnis Taiwan.

Namun hal itu tidak begitu disukai warga Taiwan terutama kubu oposisi yang mengkritik Ma telah menjual Taiwan ke China. Kandidat capres oposisi Tsai Ing Wen saat ini memimpin jauh dalam survei dan diprediksi akan memenangkan pemilihan presiden yang akan digelar Januari 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com