Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguat Dugaan, Kecelakaan Pesawat Rusia di Sinai karena Bom

Kompas.com - 05/11/2015, 11:19 WIB
KOMPAS.com — Hasil penyelidikan intelijen menunjukkan ada kemungkinan kecelakaan pesawat Rusia di Mesir disebabkan oleh bom. Demikian disampaikan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. Namun, mereka mengaku belum mencapai kesimpulan tuntas.

"Kami menyimpulkan ada kemungkinan signifikan bahwa kecelakaan itu disebabkan bahan peledak di dalam pesawat," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond kepada wartawan setelah pertemuan komite tanggap darurat pada Rabu (4/11/2015) malam.

Ia mengatakan, Inggris telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Sharm el-Sheikh tanpa batas waktu dan warga Inggris di sana akan dibantu pulang menyusul diterapkannya berbagai langkah keamanan.

Sebelumnya, kantor Perdana Menteri David Cameron mengatakan, pakar penerbangan Inggris telah dikirim ke Sharm el-Sheikh untuk menilai situasi keamanan di sana.

Pemerintah Inggris saat ini sedang menerima lawatan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi.

Pada hari Rabu, Pemerintah Mesir mengatakan, perekam suara kokpit dari Metrojet Airbus 321 rusak parah dalam kecelakaan itu. Namun, mereka berhasil mengambil informasi dari perekam data penerbangan yang siap untuk dianalisis. Demikian kata Menteri Penerbangan Sipil Mesir Mohamed Hossam Kamal.

Skenario yang sangat mungkin

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa mereka telah mencapai "kesimpulan sementara", setelah menyadap komunikasi, bahwa kelompok terkait ISIS di semenanjung Sinai telah menanam bahan peledak di pesawat.

"Bom merupakan skenario yang sangat mungkin," kata pejabat AS lain kepada kantor berita AFP.

Namun, mereka menekankan, bukti forensik, termasuk perekam penerbangan, masih dianalisis.

Pada Selasa, media AS melaporkan satelit militer telah mendeteksi "nyala panas" di atas Semenanjung Sinai pada saat kecelakaan itu. Meskipun selain bom, pijar panas itu bisa saja disebabkan oleh ledakan tangki bahan bakar atau mesin. Saat ini, data masih dianalisis.

Mesir menolak klaim oleh militan yang terkait dengan Negara Islam atau ISIS bahwa mereka menjatuhkan pesawat. Para pakar dari Rusia mengatakan terlalu dini untuk menyimpulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com