Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris: Bom Mungkin Penyebab Kecelakaan Pesawat Rusia di Sinai

Kompas.com - 05/11/2015, 08:38 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Inggris, Rabu (4/11/2015), mengatakan, kini meningkat keprihatinan bahwa kecelakaan pesawat Rusia di Semenanjung Sinai, Mesir, hari Sabtu lalu yang menewaskan 224 orang, yang terdiri dari penumpang dan awak, adalah akibat bom.

Pihak berwenang Inggris mengirim tim pakar penerbangan ke bandara di kota wisata Sharm El-Sheikh, Mesir, dari mana pesawat Rusia itu terbang menuju ke Petersburg, untuk menganalisis kondisi keamanan di sana sebelum semua pesawat Inggris diizinkan meninggalkan kawasan itu.

"Meskipun penyelidikan masih berlangsung, kami belum bisa mengategorikan mengapa pesawat Rusia itu jatuh," demikan pernyataan kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron.

"Namun, ketika semakin banyak informasi berhasil dikumpulkan, kami semakin menduga bahwa pesawat itu mungkin jatuh akibat bahan peledak."

Sementara itu, ISIS memperbarui klaim sebelumnya bahwa merekalah yang menyebabkan jatuhnya pesawat Metrojet A321, menantang keraguan bahwa ISIS mempunyai kemampuan untuk itu. Dalam sebuah pernyataan audio yang dipasang di beberapa media sosial, ISIS mengatakan akan mengungkapkan rincian serangan tersebut pada saat yang tepat.

Pihak berwenang mengatakan tidak menemukan bukti apa pun adanya serangan misil ketika pesawat itu jatuh hari Sabtu. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya ledakan di dalam pesawat, baik yang disebabkan oleh bom maupun kegagalan mekanis.

Tim penyelidik masih memeriksa rekaman data penerbangan yang ditemukan di antara puing-puing pesawat itu guna menentukan penyebab kecelakaan tersebut.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menepis klaim "propaganda" militan ISIS bahwa mereka yang menyebabkan kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com