Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vatikan Tangkap Dua Tersangka Pembocor Dokumen

Kompas.com - 03/11/2015, 11:30 WIB
VATIKAN, KOMPAS.com — Seorang pakar kehumasan Italia yang pernah menjadi berita utama karena mem-posting sejumlah foto "panas" dirinya di dunia maya dan seorang klerus penting asal Spanyol yang dikaitkan dengan Opus Dei berada di pusat sebuah skandal baru di Vatikan pada Senin (2/11/2015). Keduanya dituduh telah membocorkan dokumen terkait upaya Paus Fransiskus mereformasi gereja.

Penangkapan dua mantan anggota sebuah komisi yang dibentuk Paus untuk mengeksplorasi reformasi keuangan gereja, yang merupakan salah satu prioritas utama Fransiskus, tengah dibandingkan dengan skandal Vatileaks terkenal yang banyak orang yakin menyebabkan pendahulu Fransiskus, yaitu Paus Benediktus, pensiun mendadak tahun 2013.

Vatikan mengumumkan hari Senin bahwa pihaknya menangkap Monsignor Lucio Ángel Vallejo Balda dan Francesca Chaouqui, perempuan awam Italia dan pakar bidang kehumasan, setelah penyelidikan berbulan-bulan terkait penyebaran "berita dan dokumen rahasia" kepada dua penulis yang akan menerbitkan sejumlah buku dalam waktu dekat. Tidak ada informasi lebih lanjut tentang sifat dokumen yang dibocorkan itu. Vatikan hanya menggambarkan kebocoran itu sebagai "pengkhianatan serius terhadap kepercayaan yang diberikan Paus".

The Guardian melaporkan, di Vatikan, pembocoran informasi kepada media hampir selalu dilihat sebagai metode yang disukai untuk mengecam paus demi mendiskreditkannya dan Fransiskus sudah sering menjadi korbannya.

Bulan lalu, sebuah surat rahasia yang diduga telah ditandatangani 13 kardinal yang dipandang sebagai mosi tidak percaya atas penanganan Paus perihal pertemuan tingkat tinggi para uskup terkait isu-isu penting dalam keluarga-keluarga Katolik bocor ke seorang wartawan dan pada Juni, salinan ensikliknya tentang lingkungan hidup diterbitkan sebelum hal itu seharusnya dipublikasikan.

Vallejo Balda diyakini sebagai anggota level tertinggi birokrasi pusat Vatikan, dikenal sebagai Kuria, yang pernah ditangkap. Dia juga dikaitkan dengan sekelompok imam yang menerima bimbingan rohani dari Opus Dei, kelompok Katolik konservatif.

Balda dan Chaouqui pernah menjadi anggota sebuah komisi khusus, yang sudah dibubarkan, tentang kemungkinan reformasi ekonomi Vatikan.

Chaouqui tidak asing dengan kontroversi. Keterkejutan terjadi di Vatikan menyusul ditemukannya sejulah tweet yang dikirim dari akunnya sebelum dia diangkat menjadi anggota komisi yang mengecam sejumlah pejabat Takhta Suci dan menyatakan mantan sekretaris negara Vatikan, Tarcisio Bertone, korup.

Setelah dinominasikan untuk jabatan itu tahun 2013, ia menerbitkan foto "telanjang artistik" dirinya di dunia maya, lapor majalah Italia, Panorama. Foto-foto itu kemudian dihapus.

Pengacara Chaouqui, Giulia Bongiorno, menolak berkomentar tentang kliennya. Bongiorno mengatakan, dirinya belum mengunjungi kliennya itu. Bongiorno sendiri sudah menjadi seperti selebriti di Italia, setelah sukses membela Raffaele Sollecito, yang dibebaskan pada awal tahun ini dari tuduhan pembunuhan mahasiswa Inggris, Meredith Kercher, setelah awalnya dihukum bersama mantan pacarnya yang asal Amerika, Amanda Knox.

Vatikan mengatakan, kedua orang itu ditahan menyusul wawancara pada akhir pekan, tetapi Chaouqui kemudian dibebaskan.

Menurut The Guardian, penangkapan tersebut akan memicu spekulasi bahwa Fransiskus sedang mengahadapi pertempuran ideologi di dalam gereja dan memiliki musuh yang ingin melihat dia malu dan gagal, yang lain menunjukkan bahwa mungkin ada faktor lain di balik tuduhan tersebut, termasuk bahwa baik Chaouqui ataupun Vallejo Balda tidak ditawarkan jabatan penting setelah komite mereka dibubarkan.

Vatikan hari Senin ingin menjauhkan diri dari setiap spekulasi. "Publikasi semacam ini tidak memberikan kontribusi apa pun untuk membangun kejelasan dan kebenaran, tetapi hanya akan menciptakan kebingungan, dan interpretasi parsial dan tendensius," kata Vatikan. "Kami harus benar-benar menghindari kesalahan berpikir bahwa ini adalah cara untuk membantu misi Paus."

Penangkapan itu terjadi beberapa hari sebelum dua penulis Italia akan merilis sejumlah buku yang penerbit mereka katakan akan mengungkapkan bukti baru tentang skandal di Vatikan dan dugaan konspirasi oleh para generasi tua dan konservatif untuk merusak upaya reformasi Fransiskus.

Penangkapan kedua orang itu merupakan penangkapan pertama sejak Paolo Gabriele, pembantu Benediktus, yang ditahan tahun 2012 karena mencuri sejumlah dokumen dari meja Paus dan membocorkannya kepada kedua penulis tersebut. Hal yang dibocorkan Gabriele mencakup surat-surat dari sejumlah pejabat Vatikan yang mengeluh kepada mantan Paus itu tentang dugaan korupsi di Takhta Suci.

Salah satu dari dua buku yang akan dirilis pada Rabu berjudul Merchants in the Temple (Para Saudagar di Kenisah), yang ditulis wartawan Italia Gianluigi Nuzzi. Buku Nuzzi tahun 2012, yaitu His Holiness, didasarkan pada dokumen bocor yang ia terima dari Gabriele. Gabriele telah dihukum dan mendekam selama beberapa bulan di penjara Vatikan sebelum Benediktus mengampuninya dan dia dibebaskan. Dia kini bekerja di sebuah rumah sakit yang dikelola Vatikan.

Buku lainnya, Avarice (Ketamakan), ditulis oleh seorang wartawan Italia yang lain, Emiliano Fittipaldi.

Vatikan mengatakan, polisi Vatikan telah menyelidiki hilangnya sejumlah dokumen selama beberapa bulan terakhir. Pernyataan itu menuduh dua penulis Italia tersebut sedang mencoba untuk meraih keuntungan dengan menerima dokumen yang dicuri itu. Vatikan mengatakan, hal itu merupakan "sebuah tindakan ilegal yang serius".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com