Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Tinggi AL China dan AS Lakukan Telekonferensi

Kompas.com - 30/10/2015, 12:12 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Kepala operasi Angkatan Laut AS berbicara melalui video dengan mitranya dari China pada Kamis (29/10/2015), atau dua hari setelah sebuah kapal perusak AS berlayar di dekat pulau buatan yang sedang dibangun Beijing di Laut China Selatan.

Telekonferensi antara Laksamana John Richardson dan Laksamana Wu Shengli, yang mengomandansi Angkatan Laut China, berlangsung sekitar satu jam.

Juru Bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, mengatakan kedua orang itu membicarakan "kebebasan operasi dalam berlayar, hubungan antara kedua angkatan laut termasuk rencana kunjungan ke pelabuhan yang tertunda, keterlibatan pemimpin senior dan pentingnya menjaga dialog yang sedang berlangsung."

Wu dan Richardson sepakat untuk berbicara lagi lewat video conference pada akhir tahun ini.

Juru bicara Angkatan Laut, Letnan Tim Hawkins, mengatakan pembicaraan tersebut berlangsung "profesional dan produktif."

Seorang pejabat pertahanan AS, yang tidak mau disebut identitasnya, mengatakan China telah menyatakan tidak punya keinginan untuk membatalkan jadwal kunjungan kapal China ke pelabuhan Florida minggu depan, dan bahwa rencana kunjungan Laksamana Harry Harris, komandan Komando Pasifik AS, ke China masih akan berlangsung seperti dijadwalkan.

"Kami berharap untuk melanjutkan dialog" kata pejabat itu.

Harris dijadwalkan akan berada di China pada Senin depan untuk kunjungan selama tiga hari. Dalam kunjungan itu ia akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin senior militer China. Demikian kata Komando Pasifik AS dalam sebuah pernyataan. Tujuan lain kunjungan itu juga dikatakan untuk "menangani dan mengelola perbedaan pendapat".

Kapal perusak AS, USS Lassen, berlayar sekitar 12 mil laut dari salah satu lokasi yang diklaim China dalam rangkaian Kepulauan Spratly yang disengketakan, pada Selasa lalu.

Langkah itu membuat Beijing marah. Pemerintah China langsung memanggil duta besar AS di Beijing dan mengecam apa yang disebut sebagai ancaman bagi kedaulatan.

Davis mengatakan, tindakan kapal itu tidak dimaksudkan sebagai tantangan terhadap kedaulatan China di Laut China Selatan.

Ketegangan meningkat sejak China mengubah terumbu karang di Laut China Selatan, yang juga diklaim oleh beberapa negara tetangga, menjadi pulau-pulau kecil yang mampu mendukung fasilitas militer. Langkah Beijing tersebut, menurut AS, mengancam kebebasan berlayar.

Washington sudah berulang kali mengatakan, pihaknya tidak mengakui klaim China atas wilayah perairan di sekitar pulau-pulau buatan itu. Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita AFP pada Selasa bahwa Angkatan Laut AS akan mengirim lebih banyak kapal perang berlayar di dekat pulau-pulau yang kontroversial itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com