Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipermalukan Marco Rubio, Ambisi Jeb Bush Temui Jalan Terjal

Kompas.com - 30/10/2015, 10:40 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

COLORADO, KOMPAS.com - Ambisi Jeb Bush untuk menjadi Bush ke-3 yang menghuni Gedung Putih semakin menemui jalan terjal akibat blunder yang dilakukannya saat debat capres Partai Republik di Universitas Colorado, Boulder, Rabu (28/10/2015) waktu setempat.

Bush bermaksud menyerang rival utamanya Senator Marco Rubio tentang rendahnya tingkat kehadiran Rubio untuk voting legislasi senat. Yang terjadi Jeb Bush malahan dipermalukan Rubio.

Rubio merupakan mantan anak didik politik yang dibesarkan Bush ketika Jeb Bush menjabat sebagai gubernur Florida.

“Marco, ketika Anda memutuskan menjadi senator, mandat yang diamanahkan adalah 6 tahun dan Anda seharusnya hadir rutin di Senat. Apa anda pikir Senat ini seperti jam kerja warga Perancis (35 jam), di mana suka-suka kapan pun hadir, misalnya 3 kali seminggu,” kata Bush  menyerang Rubio yang berdiri tepat di sampingnya.

Senator hispanik yang kharismatik itu dengan tajam menghantam balik mantan mentornya itu denga jawaban yang menusuk.

“Saya rasa Anda tidak pernah mengkritik tingkat partisipasi voting John McCain (McCain juga sering “bolos” voting legislasi Senat ketika mencapreskan diri di tahun 2008). Alasan utama Anda menyerang saya adalah karena kita memiliki platform yang sama, dan seseorang telah meyakinkan bahwa menyerang saya akan menolong kampanye anda,” jawab Rubio dengan tegas yang disambut gemuruh tepuk tangan penonton auditorium.

Rubio kemudian melanjutkan, kampanyenya adalah mengenai bagaimana masa depan Amerika, bukan menyerang lawan dengan taktik murahan.

Bush terdiam tidak membalas.

Debat itu merupakan penampilan terburuk Bush dari tiga debat yang telah dilaksanakan. Dia juga menjadi kandidat yang paling sedikit berbicara, hanya sekitar 5 menit.

Performa buruk ini memunculkan kekhawatiran pendukungnya apakah adik kandung George W Bush ini dapat menyelamatkan kampanye capresnya yang stagnan, tidak beranjak dari dukungan sekitar 7 persen suara dalam hasil survei. Pertanyaan juga muncul apakah Bush  yang sebelumnya menjadi kandidat kuat itu dapat bertahan hingga pemilihan pendahuluan pertama di Iowa pada 1 Februari 2016.

Sejumlah donor kampanye Bush juga sangat kecewa, terutama ketika mereka menaruh ekspektasi sangat tinggi pada debat kali ini.

Rubio sendiri layak dinobatkan sebagai pemenang debat ini. Elektabilitas Rubio diprediksi akan melesat seusai debat, berpotensi mendekati dua pemimpin survei, yaitu Donald Trump dan Ben Carson.

Bush dan Rubio sejak awal kampanye telah menjadi favorit kaum establishment Partai Republik. Mereka dinilai sebagai dua kandidat yang paling kuat untuk mengalahkan Hillary Clinton pada pemilu November 2016.

Walaupun memimpin hasil survei, sosok Trump dan Carson hanyalah sebagai “sensasi bulanan”. Elektabilits mereka dianalisa akan jatuh menjelang semakin dekatnya Kaukus Iowa.

Partai Republik dianalisa akan menyatukan dukungannya kepada kandidat yang paling ‘electable’. Bush semula merupakan kandidat yang masuk kategori tersebut. Namun debat kali ini kelihatannya telah memberikan hembusan angin segar kepada Rubio untuk menjadi sosok pilihan Republiken.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com