Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanibalisme Paksaan Terjadi dalam Konflik Sudan Selatan

Kompas.com - 29/10/2015, 08:46 WIB
KOMPAS.com — Organisasi Persatuan Afrika atau AU menuduh pasukan pemerintah ataupun pemberontak di Sudan Selatan melakukan kekerasan ekstrem dalam konflik pada penghujung tahun 2013.

Sebuah komisi penyelidikan menemukan bukti-bukti pembunuhan, penyiksaan, mutilasi, dan pemerkosaan dengan sebagian besar korban adalah warga sipil.

Temuan juga termasuk pemaksaan untuk melakukan kanibalisme.

Walau demikian, ditegaskan bahwa pembunuhan massal tidak terjadi dalam konflik tersebut.

Ketegangan tetap tinggi di negara baru itu karena kesepakatan damai yang dicapai pemerintah dan pemberontak berulang kali dilanggar.

Dalam laporannya, Komisi AU—yang dibentuk di bawah kepemimpinan mantan Presiden Nigeria, Olusegun Obasanjo—mengidentifikasi pelaku kekerasan dari kedua belah pihak.

"Komisi yakin, kejahatan perang terjadi di Juba, Bir, Bentiu, dan Malakal," demikian yang tertulis dalam laporan.

Beberapa saksi mata di ibu kota Juba mengatakan kepada komisi bahwa mereka menyaksikan orang-orang dipaksa minum darah dan makan daging orang yang baru dibunuh.

Laporan juga mencakup tulisan bahwa para pelaku "mengambil darah dari orang yang dibunuh, dan memaksa warga dari etnis tertentu untuk minum darah itu dan makan daging manusia yang dibakar".

Para pelaku kekerasan yang disebutkan dalam laporan seharusnya dibawa ke pengadilan, menurut juru bicara mantan Presiden Obasanjo, Ateny Wek Ateny, kepada BBC.

Puluhan ribu orang tewas dan sekitar dua juta jiwa mengungsi dalam perang saudara yang marak sejak sekitar dua tahun belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com