Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Saudi Ditahan Setelah Penyitaan 2 Ton Narkoba di Beirut

Kompas.com - 27/10/2015, 10:49 WIB
BEIRUT, KOMPAS.com — Seorang pangeran Arab Saudi ditahan di bandara di Beirut, Lebanon, setelah dua ton narkoba jenis amfetamin, yang populer di kalangan pemberontak Suriah, ditemukan di sebuah pesawat jet pribadi.

Pangeran Abdel Mohsen bin Walid bin Abdulaziz dari Saudi ditahan bersama empat orang lainnya dalam kasus yang digambarkan sebagai penangkapan narkoba terbesar yang pernah terjadi di Bandara Internasional Rafik Hariri, Beirut. Demikian menurut laporan media lokal dan sumber-sumber keamanan.

Mereka dituduh "sedang berusaha menyelundupkan sekitar dua ton pil Captagon dan sejumlah kokain", menurut sebuah sumber keamanan, seperti dikutip dalam laporan-laporan itu.

Captagon merupakan merek untuk amphetamine phenethylline yang banyak digunakan.

Walau pada masa lalu diresepkan untuk mengobati anak-anak dan gangguan perilaku lainnya, jenis amfetamin ini sekarang banyak digunakan sebagai stimulan di Timur Tengah.

Obat itu sudah lama dilarang di Barat.

Obat tersebut telah menjadi pilihan para milisi di garis depan di kedua sisi yang bertempur dalam perang Suriah.

Belum diketahui ke mana pil yang diduga telah ditemukan di Beirut itu akan dijual, meskipun pesawat tersebut dikatakan akan kembali ke Arab Saudi.

Perdagangan narkoba telah menjadi salah satu efek samping tidak terduga dari perang Suriah. Peran negara itu sebagai pengekspor narkoba terus berkembang.

Menurut sejumlah laporan, para pemasok Suriah untuk kedua pihak yang sedang berkonflik telah sukses membuat Captagon sehingga kini menjadi produk ekspor, dengan diselundupkan melalui Lebanon ke pasar Timur Tengah yang lebih luas.

Menurut sejumlah laporan, narkoba yang ditemukan di Beirut itu dimasukkan ke dalam 40 koper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com