Rumah Sakit Umum Singapura milik negara mengatakan, 678 pasien serta 273 karyawan medis telah dihubungi supaya menjalani penyaringan virus itu, menurut laporan media setempat, yang melipatgandakan jumlah yang semula diperkirakan mungkin terkena virus itu.
Rumah sakit sebelumnya mengatakan, 22 pasien ginjal telah terinfeksi hepatitis C antara April dan Juni.
Delapan meninggal dunia dan empat di antaranya terkait dengan infeksi virus tersebut dan seorang lagi sedang diselidiki.
Penyebab penularan itu masih belum diketahui oleh masyarakat medis.
Hepatitis C biasanya menyebar melalui praktik suntikan yang tidak aman, sterilisasi yang buruk, serta peralatan medis dan transfusi darah yang tidak disaring, menurut WHO.
Penggunaan ampul obat multi-dosis telah disebut sebagai kemungkinan penyebab penularan di Singapura, kecuali kalau jarum dan penyuntik baru digunakan untuk setiap dosis.
Tertundanya pemberitahuan kepada umum juga telah menyebabkan kemarahan di Singapura, yang membanggakan diri karena memiliki sistem perawatan kesehatan modern yang mendatangkan pasien dari seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.