Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ospek dengan Seks Oral, Sebuah Komunitas di Universitas AS Dibekukan

Kompas.com - 09/10/2015, 16:00 WIB
INGGRIS, KOMPAS.com — Sebuah komunitas persaudaraan di universitas di Amerika Serikat dibekukan sementara karena menggelar orientasi penerimaan anggota dengan cara tak senonoh. Seorang anggota persaudaraan Alpha Tau Omega (TAU) Universitas Indiana melakukan seks oral terhadap seorang perempuan di hadapan adik-adik kelasnya.

Aksi itu direkam video lalu diunggah ke media sosial Reddit. Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang pria anggota TAU melakukan oral seks terhadap perempuan yang diduga sebagai penari telanjang sewaan.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kampus atas peristiwa itu. Namun, menurut akun Twitter resmi Universitas Indiana, Alpha Tau Omega segera dibekukan.

"Kampus kami berkomitmen terhadap budaya kepedulian. Alpha Tau Omega (ATO) segera dibekukan sementara, menunggu penyelidikan atas dugaan perpeloncoan."

Ini bukan kali pertama persaudaraan ATO melangsungkan acara "nakal" sehingga harus diawasi ketat. Pada tahun 2010 silam, kelompok tersebut dibekukan sementara karena melakukan perpeloncoan dan mabuk-mabukan, yang mereka sebut sebagai "pusat pesta" di sekitar kampus.

Di Universitas Nevada, sebuah cabang dari persaudaraan ATO diselidiki pada 2007 ketika 10 mahasiswa dirawat karena keracunan makanan setelah mereka dipaksa memakan daging ayam mentah.

Perpeloncoan kerap mengacu pada praktik ritual dan aktivitas lain yang melibatkan pelecehan, kekerasan, atau penghinaan yang digunakan sebagai cara menyambut seseorang dalam kelompok organisasi di kampus.

Bulan lalu, sebuah buku yang ditulis Lord Ashcroft, mantan bendahara Tory, sebuah faksi di Inggris, membuat pengakuan menggegerkan bahwa David Cameron yang merupakan PM Inggris saat menjadi mahasiswa pernah memasukkan organ pribadinya ke mulut babi yang mati. Hal itu merupakan bagian dari upacara penerimaan anggota baru untuk Piers Gaveston Society di Universitas Oxford.

Cameron enggan menanggapi tuduhan itu, dan dia terlalu sibuk mengurus negara untuk mempertimbangkan tindakan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com