Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Kabut Asap, Thailand Tawarkan Bantuan kepada Indonesia

Kompas.com - 09/10/2015, 01:55 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Thailand menyatakan prihatin dengan kabut asap kiriman Indonesia yang melanda sejumlah provinsi di bagian selatan negeri tersebut. Untuk itu, Thailand menawarkan bantuan kepada Indonesia demi mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan timbulnya kabut asap.

Hal tersebut dikemukakan Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Luthfi Rauf, setelah dia mendatangi Kementerian Luar Negeri Thailand di Bangkok, pada Kamis (8/10/2015).

“Mereka menyampaikan concern mengenai dampak asap yang sudah sampai di beberapa provinsi di Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia,” kata Luthfi kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.

Selanjutnya, pemerintah Thailand bertanya apakah ada bantuan yang bisa diberikan Thailand kepada Indonesia untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Lutfi menyatakan, Indonesia tidak menutup pintu terhadap bantuan negara tetangga. Namun, kepada pemerintah Thailand, Lutfi menggarisbawahi, bantuan yang diberikan sebaiknya sesuai dengan apa yang dibutuhkan di lapangan.

“Prioritas utamanya adalah mengurangi titik api. Yang kita butuhkan, misalnya pesawat amfibi yang bisa mengangkat 25,7 ton air, dan mampu memadamkan api di 1,6 hektare lahan sekaligus,” ujarnya.

Terburuk

Sehari sebelumnya, dalam pernyataan kepada wartawan, Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan-ocha, memerintahkan menteri luar negerinya untuk menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Luthfi Rauf, untuk membahas penanganan kebakaran hutan dan lahan.

“Tahun ini adalah kondisi yang terburuk. Sumber masalahnya bukan berasal dari kami, namun berdampak pada kami dan sahabat-sahabat kami di wilayah ini,” kata Jenderal Prayut Chan-ocha sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Soal keluhan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, mengatakan wilayah ASEAN memiliki mekanisme tersendiri untuk menangani kabut asap.

"Sudah ada mekanismenya sendiri di ASEAN melalui ASEAN Agreement Transboundary Haze Pollution," ujar Arrmanatha.

Melalui kerangka kerja sama tersebut, negara-negara ASEAN dapat bekerja sama dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kabut asap yang melintasi batas-batas negara.

Perdana Menteri Thailand adalah pemimpin negara kedua di Asia Tenggara yang bersuara mengenai kabut asap.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, telah mendesak Indonesia segera menindak pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, menyusul kembali ditutupnya sekolah-sekolah di negeri itu pada 5-6 Oktober akibat kabut asap yang semakin tebal.

“Mereka (perusahaan perkebunan) beroperasi di sana. Kami ingin Indonesia mengambil tindakan,” tegas Najib, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com