Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Minta Maaf atas Pengeboman Kunduz

Kompas.com - 08/10/2015, 10:28 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta maaf pada presiden badan amal Medecins Sans Frontieres (MSF) atas pengeboman yang menewaskan 22 orang.

Amerika Serikat mengatakan bahwa pengeboman yang terjadi di kota Kunduz, Afghanistan adalah sebuah kesalahan dan mereka sebenarnya berupaya menyerang Taliban.

MSF menginginkan pengeboman tersebut diselidiki sebagai aksi kejahatan perang.

Obama juga sudah meminta maaf pada presiden Afganistan. "Jika perlu untuk menghukum individu, maka hal itu akan dilakukan," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

Obama "menyatakan rasa duka cita" pada presiden MSF Joanne Liu, kata Earnest.

"Di Amerika Serikat, jika kami membuat kesalahan, kami jujur. Kami mengakuinya," katanya.

Earnest juga mengindikasikan kemungkinan untuk membayar korban dan keluarganya, sesuai kebijakan Kementerian Pertahanan.

Menurut Earnest, secara legal, dia tak bisa mengatakan apakah pengeboman tersebut merupakan aksi kejahatan perang, namun Amerika Serikat "sudah berupaya sekeras mungkin membatasi hilangnya nyawa" korban sipil.

Dalam pernyataannya, MSF mengatakan bahwa mereka menerima permintaan maaf tersebut namun tetap meminta adanya penyelidikan dari Komisi Pencari Fakta Kemanusiaan Internasional, IHFFC. MSF tidak akan mempercayai proses penyelidikan internal militer terhadap pengeboman tersebut. IHFFC didirikan pada 1991 di bawah Konvensi Jenewa.

Menurut MSF, titik koordinat rumah sakit sudah umum diketahui sehingga tak mungkin aksi pengeboman adalah sebuah kesalahan semata.

Baik Kementerian Kehakiman AS, Pentagon, NATO, dan tim Amerika-Afghanistan sudah memerintahkan penyelidikan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com