Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Minta Indonesia Bagi Nama Perusahaan Pembakar Hutan

Kompas.com - 08/10/2015, 10:08 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura meminta Indonesia berbagi nama-nama perusahaan yang terlibat pembakaran hutan. Kabut asap dari pembakaran hutan itu telah menyelubungi Sumatera, Kalimantan, dan tiga negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand dan menimbulkan masalah kesehatan.

Channel News Asia, Rabu (7/10/2015), melaporkan, Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan telah mengirim permohonan itu melalui jalur resmi, yaitu melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Permohonan tersebut disampaikan untuk merespon pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang sebelumnya menyatakan bahwa permohonan harus disampaikan resmi melalui jalur pemerintah ke pemerintah.

“Singapura menunggu respon Pemerintah Indonesia atas permohonan kami supaya Singapura dapat mengeksekusi secepatnya pihak-pihak yang bersalah dan bertanggung jawab terhadap krisis asap ini,” kata Kemenlu Singapura.

Kemenlu Singapura juga kembali menawarkan bantuan kepada Indonesia. Kali ini tawaran tersebut dirinci, yaitu sebuah pesawat C-130 untuk operasi cloud-seeding, dua pesawat C-130 untuk mengangkut regu pemadam kebakaran dari Badan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), tim khusus dari SCDF untuk menganalisa kondisi kebakaran hutan dan bantuan yang dapat diberikan, satelit khusus beresolusi tinggi dan kordinat titik api, serta sebuah helikopter Chinook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com