Bangkok Post, Rabu (7/10/2015), melaporkan bahwa 20 warga Songkhla mengunjungi kantor konsulat Indonesia untuk menyerahkan surat protes. Surat itu diterima Wanney Fabiotama, perwakilan Divisi Masyarakat dan Budaya konsulat itu.
"Warga termasuk anak-anak dan manula mulai mengalami masalah pernapasan dan alergi, mereka hanya bisa menerka-nerka kapan kabut asap ini akan terselesaikan" demikian bunyi surat protes tersebut.
Surat itu kemudian berlanjut dengan, "Oleh karena itu kami memohon anda (konsulat) berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia agar bertanggungjawab dan berkomitmen menyelesaikan persoalan ini. Hanya pemerintah Indonesia yang mengetahui penyebab asap ini dan upaya mengatasinya."
Indeks Standar Polutan telah menyentuh level tidak sehat di sejumlah kota di bagian selatan Thailand seperti Songkhla, Satun, dan daerah wisata terkenal Phuket.
Perdana Menteri negara itu, Jenderal Prayut Chan-o-cha, telah memerintahkan menteri luar negeri Thailand untuk segera berkomunikssi dengan negara tetangga lainnya. "Solusi jangka pendek dan panjang diperlukan untuk menyelesaikan asap pembakaran dari Sumatera ini," kata Jenderal Prayuth.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.