Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Oregon Diketahui Punya 13 Senjata Api Legal

Kompas.com - 03/10/2015, 07:14 WIB

ROSEBURG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 senjata api yang diduga milik pelaku penembakan di sebuah kampus di Oregon, Amerika Serikat, ditemukan aparat keamanan. Sebagian ditemukan di rumah, adapun sebagian lagi di kampus.

"Sejauh ini kami sudah menemukan 13 senjata api. Enam ditemukan di kampus, sedangkan tujuh ditemukan di rumah pelaku penembakan," kata Celinez Nunez, agen dari Biro Penanganan Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak (ATF), dikutip dari AFP, Sabtu (3/10/2015).

Sebanyak tujuh senjata api yang ditemukan di rumah pelaku terdiri dari dua pistol, empat senapan dan sebuah shotgun. Adapun enam senjata api yang ditemukan di kampus terdiri dari lima pistol dan satu senapan.

Selain senjata api, aparat keamanan juga menemukan jaket antipeluru berada di samping senapan dengan lima magasin berisi peluru, yang ditemukan di sekolah. "Sejumlah tambahan amunisi juga ditemukan di apartemen," ucap Nunez.

Adapun, dikutip dari CNN, semua senjata api yang ditemukan diketahui sebagai benda yang legal. Senjata itu didapat oleh pelaku atau milik anggota keluarganya, yang didapat selama tiga tahun terakhir melalui dealer senjata yang memiliki lisensi federal.

Hingga saat ini belum diketahui motif pelaku melakukan aksi pembantaian di kampus Umpqua Community College, di kota Roseburg itu. Penembakan yang terjadi pada Kamis (1/10/2015) sore waktu setempat itu menewaskan 9 orang dan melukai sekitar 20 orang lain.  (sebelumnya ditulis 10 korban tewas, baca: 10 Orang Dilaporkan Tewas dalam Penembakan di Sebuah Kampus di Oregon AS)

Polisi dan aparat hukum yang berwenang belum merilis nama pelaku dan hanya menyebutnya sebagai pria berusia 20-an. Namun, pelaku diduga adalah pria bernama Chris Harper Mercer (26). Dugaan ini berdasarkan sejumlah aktivitas Chris Mercer di media sosial. (Baca: Pelaku Penembakan di Oregon Diidentifikasi sebagai Chris Harper Mercer)

Tragedi penembakan itu juga mendapat respon serius dari Presiden AS Barack Obama. Menurut Obama, penembakan yang menimbulkan korban jiwa bisa terjadi akibat lemahnya aturan terhadap pembatasan penggunaan senjata api di negara Abang Sam tersebut. (Baca: Barack Obama Khawatir Penembakan Jadi Hal Rutin di AS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP, CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com