Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Tahan Dua Warganya yang Akan Bergabung dengan ISIS

Kompas.com - 30/09/2015, 21:56 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Singapura menahan dua warganya yang berencana berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam rilisnya pada Rabu (30/9/2015), Kementerian Dalam Negeri Singapura mengumumkan penahanan Muhammad Shamin Mohamed Sidek (29) dan Muhammad Harith Jailani (18) di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

Investigasi yang dilakukan mendapati Shamin berencana terbang ke Suriah setelah mendapatkan dana yang cukup. Pemuda ini juga berinisiatif mengangkat senjata bertempur dengan grup militan lainnya yang berafiliasi dengan ISIS jika dia tidak dapat bergabung dengan ISIS.

Shamin sama sekali tidak takut dengan penahanannya. Dia menyatakan akan terus melanjutkan rencananya jika dia telah dibebaskan. Dia juga menyatakan siap mati demi mempertahankan kekhalifahan ISIS.

Dia telah dikenakan hukuman kurung selama tiga bulan pada Mei tahun ini dengan dakwaan menyulut ketegangan kehidupan beragama melalui sejumlah posting-an mendukung ISIS di media sosialnya.

"Karena dia terus melanjutkan aktivitas dukungannya yang tidak berhenti terhadap ISIS, dia ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut apakah dia membahayakan keamanan Singapura," bunyi rilis kementerian.

Sama seperti Shamin, Harith juga teradikalisasi oleh propaganda online ISIS. Remaja ini telah mengumpulkan informasi mengenai bagaimana cara untuk terbang ke Suriah, bahkan telah berupaya merekrut orang-orang di sekitarnya untuk bergabung dengannya mendukung gerakan kelompok militan itu.

"Dia siap dilatih ISIS untuk melawan musuh-musuh dan juga rela mati demi mendapatkan pahala akhirat karena mati martir." 

Kementerian Dalam Negeri menyatakan, penahanan ini menunjukkan ancaman nyata ISIS di Negeri Singa dan bahaya yang ditimbulkan individu-individu yang teradikalisasi. Penahanan ini adalah yang kedua tahun ini di Singapura. Awal tahun ini, Arifil Azim Putra Norja'i, seorang remaja berumur 19 tahun, ditahan karena berencana bergabung dengan ISIS dan membunuh Presiden Tony Tan dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong jika dia gagal berangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com