Pengumuman soal izin serangan itu muncul ketika Putin dan Presiden AS Barack Obama mendorong rencana mengalahkan ISIS di Suriah dan meningkatkan peran Presiden Bashar Assad dalam memerangi kelompok militan tersebut.
"Dewan Federal secara bulat mendukung permintaah presiden (serangan udara ke isiS)," jelas kepala staf Kremlin, Sergei Ivanov dalam sebuah wawancara di televisi, Rabu.
"Kami berbicara tentang Suriah," lanjut dia.
Ivanov menambahkan keputusan melancarkan serangan udara diambil setelah Presiden Bashar Assad meminta dukungan militer Rusia.
Ivanov menolak menyampaikan rincian operasi serangan itu. Dia hanya mengatakan operasi itu hanya dalam jangka pendek dan tidak akan melakukan melancarkan serangan darat.
Putin berusaha untuk kembali masuk ke panggung dunia setelah sempat terisolasi oleh barat akibat merebut Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis di negara-negara bekas Uni Soviet.
Rusia memimpin rapat khusus Dewan Keamanan PBB tentang antisipasi terhadap ancaman teroris. Dalam rapat itu muncul perbedaan tajam antara Moskwa dengan Washington terkait krisis di Suriah.
Rusia mengajukan koalisi yang didukung PBB untuk melawan militan ISIS. Rusia juga berseberangan dengan AS soal masa depan Assad. AS menginginkan pemimpin Suriah harus pergi jika ISIS akan dikalahan.
Sementara, Perancis akan memulai penyelidikan terhadap rezim Assad atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusian, kata sumber peradilan Perancis.