Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Paus Fransiskus di Kuba dan Harapan Perdamaian Dunia...

Kompas.com - 20/09/2015, 08:38 WIB
Bayu Galih

Penulis

HAVANA, KOMPAS.com — Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus tiba di ibu kota Kuba, Havana, Minggu (20/9/2015), dalam misi perdamaian yang dilakukan bersamaan dengan membaiknya hubungan Kuba dengan Amerika Serikat. Paus akan melakukan sejumlah kegiatan selama empat hari di Kuba, sebelum kemudian bertolak ke Amerika Serikat.

Kedatangan pria yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio ini disambut Presiden Kuba Raul Castro di Bandara Jose Marti. Tak lama setelah mendarat, Paus pun mengapresiasi Kuba dan AS yang memutuskan untuk mengakhiri ketegangan diplomasi kedua negara.

"Dalam beberapa bulan ini, kita telah menyaksikan peristiwa yang penuh harapan, proses normalisasi hubungan dua masyarakat setelah bertahun-tahun dalam ketegangan," ucap Paus Fransiskus, seperti dikutip dari AFP.

Ketegangan Kuba dengan AS terjadi pada era Perang Dingin, yang saat itu menghadirkan polarisasi blok Barat yang dipimpin AS dengan blok Timur yang dipimpin Uni Soviet (sekarang Rusia). AS kemudian memutuskan hubungan diplomasi dan melakukan embargo ekonomi terhadap Kuba yang dianggap sebagai sekutu Uni Soviet. Dengan normalisasi ketegangan diplomasi ini, Paus berharap akan menjadi jalan untuk terciptanya perdamaian dunia.

"Ini merupakan sebuah contoh rekonsiliasi untuk seluruh dunia," ucap Paus asal Argentina, yang juga menjadi pemimpin Katolik pertama dari Amerika Latin.

Ini bukan pertama kalinya pihak otoritas tertinggi Gereja Katolik mendatangi Kuba. Sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II mendatangi Kuba pada 1998 dan Paus Benediktus XVI mengunjungi Kuba pada 2012.

Meski begitu, Paus berjanji akan terus memberikan dukungan kepada masyarakat Kuba yang selama ini hak sipilnya dibatasi akibat ketatnya kepemimpinan rezim komunis dalam beberapa puluh tahun terakhir. Paus pun meminta Gereja Katolik diberikan "kebebasan dan sarana" untuk beraktivitas di Kuba.

"Sehingga Gereja dapat terus mendukung dan mendorong masyarakat Kuba dengan harapan dan perhatian akan kebebasan, saran, dan ruang yang dibutuhkannya," ucap Paus Fransiskus, seperti dikutip dari BBC.

Jadi "advokat" Kuba

Paus Fransiskus tampak lelah setelah menempuh 12 jam perjalanan dari Roma. Meski begitu, sambutan hangat masyarakat Kuba membuatnya tetap tersenyum ramah. Dia langsung memberkati sekelompok anak-anak yang menyambutnya dengan bunga.

Selain itu, masyarakat Kuba pun berharap Paus Fransiskus akan menjadi "advokat" bagi masyarakat Kuba untuk mengakhiri embargo ekonomi saat mengunjungi AS.

"Kami harap Tuhan akan membantu kami dan saat beliau mengunjungi AS, beliau bisa menjadi 'advokat' kami," kata salah satu warga Kuba, Yudelkis Geigel. 

"Dia Amerika Latin, dia warga Argentina, dia bisa merasakan keinginan dan kebutuhan kami untuk segera mengakhiri embargo ini," ucap perempuan berusia 32 tahun tersebut.

Seorang pensiunan bernama Diego Carrera pun menyuarakan harapan yang sama. "Beliau seperti harapan yang memberi napas untuk Kuba," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com