Bokova menjelaskan, hasil jarahan dipakai untuk mendukung operasional kelompok tersebut.
Menurut Bokova, foto-foto satelit memperlihatkan penggalian ilegal di situs-situs arkeologi di Suriah.
"Foto-foto satelit menunjukkan situs-situs arkeologi dipenuhi ribuan titik penggalian gelap... itu menunjukkan ada penjarahan dalam skala industri," kata Bokova.
Ia mengatakan tengah berupaya membatasi lalu lintas benda-benda dengan nilai budaya atau nilai sejarah yang tinggi untuk mencegah ISIS menjual benda-benda bersejarah yang mereka peroleh.
"Dunia mengharapkan kami untuk mengambil tindakan tegas agar uang dari penjualan ini tak bisa dipakai sebagai sumber pendanaan kelompok ekstrem," tambahnya.
Milisi ISIS meledakkan dua kuil penting di Palmyra sejak merebut situs kuno ini pada Mei lalu.
Data yang dikumpulkan organisasi perlindungan arkeologi Suriah menunjukkan, selama empat tahun terakhir lebih dari 900 situs arkeologi dan monumen bersejarah dijarah, rusak, atau dihancurkan.
Bokova menyebut perusakan Palmyra sebagai "kejahatan terhadap peradaban dunia".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.