Obama menulis di akun Twitter-nya bahwa jam buatan Ahmed "keren", sambil berkata bahwa seharusnya lebih banyak anak yang menyukai sains seperti Ahmed.
Hari Senin (14/9/2015) waktu setempat, Ahmed diinterogasi polisi karena jam buatan yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan.
Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru bidang teknologi.
Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.
Reaksi keras bermunculan di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed.
Ahmed akhirnya dilepaskan karena tidak dikenai tuduhan apa pun.
Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka "selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan".
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan, asal Sudan, mengatakan, "(Putra saya) hanya ingin membuat sesuatu yang bagus. Namun karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September, maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak."
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan, kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.
Baca juga:
Ahmed Diborgol di Depan Teman Sekelasnya