Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karir Malcolm Turnbull, dari Pengacara hingga Jadi PM Australia

Kompas.com - 15/09/2015, 06:25 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com - Dari awal kemunculannya, Malcolm Turnbull telah diprediksi akan merebut jabatan penting. Kini, ramalan itu menjadi nyata. Lulusan hukum dan bisnis ini, kini, menjadi Perdana Menteri Australia yang baru.

Dibesarkan oleh sang ayah setelah orang tuanya berpisah ketika ia berusia 9 tahun, mantan siswa sekolah negeri Vaucluse ini telah menunjukkan bakat ‘public speaking’ semenjak ia berusia belia.

Malcolm belajar hukum di Universitas Sydney, mencoba-coba jurnalisme, dan kemudian mendapat Beasiswa Rhodes ke Universitas Oxford, Inggris, untuk belajar hukum lebih lanjut.

Pada tahun 1980, ia adalah seorang pengacara yang kemudian meraih ketenaran internasional dengan ‘memukul’ Pemerintah Inggris dengan membela pensiunan mata-mata MI5, Peter Wright, yang berjuang untuk hak publikasi bukunya ‘Spycatcher’.

Pada tahun yang sama, ia menikahi Lucy Hughes, putri mantan mantan jaksa agung Tom Hughes. Silsilah politik keluarga Hughes berakar dari Walikota pertama Sydney.

Meskipun awal karirnya di Partai Liberal kurang cemerlang, kepemimpinan politik MalcolmTurnbull mulai dilirik ketika ia memimpin wacana republik dalam Konvensi Konstitusi, dan ketika referendum 1999 yang mengikutinya tak berhasil.

Dalam kapasitas ini, ia berhadapan berkali-kali dengan rekan dan saingannya, Tony Abbott - warga Sydney lainnya yang mengikuti jejak Malcolm di Universitas Sydney, di karir media mereka yang singkat dan di Universitas Oxford.

Tapi kesempatan politik formal datang pada tahun 2004 ketika pemerintahan Howard memasuki masa akhir.

Tak pernah mundur dari pertarungan, hanya ada satu kursi yang diinginkan Malcolm Turnbull - yang ia kejar sepanjang hidupnya.

Ketika ia terlibat dalam praseleksi terhadap anggota Parlemen Peter King, Malcolm berusaha sekuat tenaga untuk menggapai tujuannya.

Dalam banyak percakapan di Parlemen, Peter mengklaim bahwa penantangnya telah memperingatkan dirinya untuk mundur.

Suatu waktu di Canberra, anggota Parlemen untuk Wentworth ini menerjunkan dirinya ke sektor energi terlibat dalam komite kebijakan dan komite parlemen Koalisi, dan saat Australia dilanda kekeringan pada awal 2006, John Howard menunjuknya sebagai Sekretaris Parlemen untuk masalah air.

Setahun kemudian ia menjadi Menteri Lingkungan.

Malcom banyak mendapat sorotan saat pemerintahan Howard ketika mendapat momentum melawan Partai Buruh yang ada di bawah Kevin Rudd, termasuk advokasi tentang perlunya tindakan atas perubahan iklim.

Setelah jatuhnya pemerintahan Howard, ia menawarkan diri untuk menjadi pimpinan Partai Liberal tetapi kalah oleh tiga suara untuk Brendan Nelson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com