Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Kompleks Al Aqsa di Jerusalem Berlanjut

Kompas.com - 14/09/2015, 15:02 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Bentrokan antara sejumlah warga Muslim dan polisi Israel di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa, Jerusalem, memasuki hari kedua, Senin (14/9/2015). Bentrokan sudah dimulai Minggu pagi sehingga meningkatkan ketegangan di kota itu menjelang Tahun Baru Yahudi. Bentrokan yang berlanjut itu mendorong setidaknya tiga penangkapan. Demikian kata polisi.

"Saat polisi memasuki kompleks, para pemuda bertopeng melarikan diri ke dalam masjid dan melemparkan batu kepada pasukan," kata sebuah pernyataan polisi.

Polisi mengatakan, mereka memasuki kompleks di puncak bukit itu demi memastikan bahwa para pemuda Muslim yang berkumpul di sana tidak melecehkan orang-orang Yahudi atau wisatawan selama jam kunjungan pagi. Situs itu menjadi tempat suci bagi orang Yahudi dan Muslim.

Pernyataan polisi itu menambahkan, tiga demonstran ditangkap dan kunjungan ke tempat itu berjalan seperti yang direncanakan. Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam dan dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount (Bukit Kenisah).

Seorang wartawan AFP di luar pintu gerbang melihat seorang pengunjung Yahudi yang meninggalkan kompleks berkelahi dengan sejumlah warga Muslim yang berada di luar.

Orang-orang non-Muslim diperbolehkan untuk mengunjungi kompleks itu, tetapi orang-orang Yahudi tidak boleh berdoa atau menampilkan simbol nasional karena takut akan memicu ketegangan dengan warga Muslim.

Warga Muslim takut Israel akan berusaha untuk mengubah aturan yang mengatur situs tersebut. Pasalnya, kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan sedang mendorong untuk mendapatkan akses lebih banyak dan bahkan upaya untuk mendirikan sebuah kenisah baru.

Israel merebut Jerusalem timur, tempat Al-Aqsa berada, dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya. Namun, pencaplokan itu tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com