Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warga Suriah Tidak Mengungsi ke Negara-negara Teluk?

Kompas.com - 04/09/2015, 22:04 WIB

KOMPAS.com — Seiring dengan krisis pengungsi Suriah, yang berusaha memasuki wilayah Uni Eropa, pertanyaan muncul mengapa mereka tidak menuju negara-negara Teluk yang kaya dan berjarak lebih dekat?

Selama bertahun-tahun, mereka justru menyeberang ke Lebanon, Jordania, dan Turki, tetapi hampir tidak ada yang mencoba mendatangi negara-negara Teluk.

Secara resmi, warga Suriah bisa melamar visa turis atau izin kerja untuk masuk ke negara Teluk. Namun, biayanya amat mahal. Selain itu, terdapat aturan tak tertulis yang membatasi warga Suriah untuk mendapat visa.

Kemakmuran dan kedekatan negara Teluk dengan Suriah kini telah menimbulkan banyak pertanyaan soal apakah mereka punya kewajiban lebih besar ketimbang negara-negara Eropa terhadap bangsa Suriah yang mengalami kesengsaraan dalam konflik berkepanjangan di negaranya.

Pertanyaan ini muncul dalam hashtag #Welcoming_Syria's_refugees_is_a_Gulf_duty di media sosial Twitter berbahasa Arab. Tanda pagar itu sudah digunakan sebanyak 33.000 kali pada pekan lalu. (baca: Demi Perbesar Peluang Tinggal di Jerman, Para Migran Timteng Ganti Agama)

Para pengguna Twitter memasang foto untuk menggambarkan kesengsaraan pengungsi Suriah, dengan gambar para korban yang tenggelam, anak-anak yang dibawa masuk melalui pagar kawat berduri, atau keluarga yang tidur dengan kondisi seadanya.

Sebuah laman Facebook bernama The Syrian Community in Denmark berbagi video yang menggambarkan pengungsi diperbolehkan masuk Austria lewat Hongaria, dan membuat pengguna lain bertanya, "Mengapa mereka kabur dari wilayah saudara-saudara kita sesama Muslim, yang seharusnya lebih bertanggung jawab, ketimbang ke negara-negara yang mereka sebut sebagai 'negara kafir'?"

Pengguna lain menjawab, "Saya bersumpah atas nama Allah yang Maha Perkasa, orang-orang Arab itulah yang kafir."

Harian Makkah bahkan menerbitkan kartun, yang juga disebarkan juga lewat media sosial, memperlihatkan seorang pria berbaju tradisional dari negara Teluk, melihat ke sebuah pintu berpagar kawat berduri, dan menunjuk pintu lain berbendera Uni Eropa sambil berkata, "Kenapa kamu tak mengizinkan mereka masuk? Dasar orang-orang tidak sopan!?"

Kartun ini secara jelas menyindir keras sikap pemerintah negara-negara Teluk. Namun, sekalipun banyak seruan di media sosial, negara-negara Teluk tampaknya sulit berubah sikap untuk menolong para pengungsi Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com