Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Tewas dan Puluhan Lainnya Hilang Setelah Kapal Mereka Tenggelam di Malaysia

Kompas.com - 04/09/2015, 13:41 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Setidaknya 14 migran tenggelam, Kamis (3/9/2015), setelah sebuah kapal penuh sesak yang membawa sekitar 100 orang tenggelam di lepas pantai Malaysia. Tim penyelamat kini mencari puluhan orang Indonesia yang masih hilang setelah kapal kayu kecil mereka menghilang di bawah gelombang.

"Nelayan lokal telah menyelamatkan 15 orang dan mengeluarkan 14 mayat, 13 perempuan dan satu seorang laki-laki, dari laut" kata Mohamad Aliyas Hamdan, kepala wilayah Badan Penegakan Maritim Malaysia, kepada AFP. "Kami telah mengerahkan 12 kapal dan sebuah pesawat bersama dengan sekitar 200 petugas untuk melakukan pencarian dan operasi penyelamatan buat para korban yang tersisa," kata Aliyas.

Sekitar dua juta orang, sebagian besar dari Indonesia, bekerja di Malaysia secara ilegal. Mereka secara reguler melintasi perairan sempit antara kedua negara dalam kapal-kapal yang nyaris tak lain berlayar.

Kapal itu tenggelam di perairan berombak di lepas pantai barat Malaysia di dekat kota pesisir Sabak Bernam di Negara Bagian Selangor.

"Saya percaya kapal itu tenggelam karena cuaca buruk dan kapal tersebut penuh sesak," kata Aliyas.

Dia menambahkan, berdasarkan ukuran, kapal itu mampu membawa sekitar 70 orang tetapi para nelayan lokal mengatakan ada sekitar 100 migran di kapal tersebut. Aliyas mengatakan, petugas penyelamat yakin mereka akan dapat menemukan lebih banyak korban selamat karena kapal itu tenggelam di dekat pantai.

Mayat-mayat telah dibawa ke rumah sakit umum Teluk Intan di Negara Bagian Perak.

"Kami tidak yakin apakah para migran itu sedang berusaha mendarat di Malaysia atau mencoba untuk meninggalkan Malaysia secara ilegal," kata Aliyas. Dia mengatakan, tenggelamnya kapal itu merupakan tragedi kapal tenggelam terburuk sepanjang tahun ini.

Malaysia, ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara, telah menjadi magnet bagi orang Indonesia untuk mencari pekerjaan. Namun kecelakaan laut sering terjadi saat ribuan orang mencoba penyeberangan laut yang berbahaya, walau risiko, guna mencari pekerjaan bergaji rendah, yang biasanya dijauhi orang-orang Malaysia, di perkebunan, tempat-tempat konstruksi dan pabrik-pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com