Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Indonesia Tak Butuh IMF?

Kompas.com - 02/09/2015, 03:38 WIB
Hindra Liauw

Penulis

KOMPAS.com — Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memuji perekonomian Indonesia yang dianggap mampu bertahan dari krisis di tengah pelemahan rupiah dan pelambatan ekonomi dunia.

Pada masa lalu, pujian seperti itu mungkin besar artinya mengingat ketergantungan Indonesia pada bantuan IMF. Namun, apakah Indonesia masih membutuhkan IMF seperti pada masa lalu?

Pengamat ekonomi menilai, kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan saat krisis 1998-1999 sehingga tak memerlukan pinjaman dana dari IMF.

Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan, kondisi ekonomi saat ini relatif sehat untuk menghadapi guncangan ekonomi.

"Sekarang budget kalaupun defisit bertambah, kita masih relatif sehat di bawah rasio yang 3 persen misalnya, defisit pemerintah pusat saja masih di bawah 2,5 persen, bahkan sekarang mungkin lebih rendah. Kalau kita lihat dari utang luar negeri sekarang, masih aman-aman saja. Cadangan devisa masih cukup baik. Cadangan devisa kita masih di atas dari enam bulan impor yang jauh dari level IMF yang cuma tiga bulan impor," kata Andry.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih di atas 4 persen dengan inflasi 7,26 persen jika dibandingkan dengan masa krisis 1998 lalu ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia -13,1 persen, sementara inflasi mencapai 82,4 persen.

Andry juga menilai kondisi negara Asia, termasuk Indonesia, relatif kuat dewasa ini.

Hal tersebut terlihat dari sumber pertumbuhan ekonomi dunia itu yang berada di kawasan Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dialami India, Tiongkok, Filipina, dan juga Indonesia.

Menurut Andry, perekonomian Indonesia dan negara-negara Asia itu lebih kuat dibandingkan Eropa, seperti Yunani, dan juga Brasil.

IMF puji Indonesia

Kunjungan IMF di tengah pelemahan rupiah ini sempat diartikan sejumlah kalangan Indonesia akan kembali berutang kepada lembaga donor internasional tersebut.

Namun, yang pasti, Indonesia mendapat pujian.

Direktur IMF Christine Lagarde menyampaikan pujian ini dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (1/9/2015).

Lagarde menyatakan, IMF yakin Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya dalam menghadapi guncangan ekonomi dan sektor keuangan karena pengalaman pada masa lalu dan penyangga ekonomi yang kuat.

"Indonesia memiliki ekonomi yang kuat. Banyak perubahan yang telah dilaksanakan di bawah kepemimpinan Anda Pak Presiden. Korupsi telah diperangi, teknologi digunakan untuk membangun keselamatan bagi masyarakat, dan fokus pada infratruktur dan pendidikan dapat digunakan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia," ujar Lagarde.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam itu, juga dibahas mengenai kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan rutin IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pada Oktober 2018.

Presiden Jokowi menegaskan tidak akan membahas pinjaman utang dengan IMF.

Kompas TV Presiden Jelaskan Pertemuan dengan IMF
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com