Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Thailand Buru Tersangka Kedua Bom Bangkok

Kompas.com - 31/08/2015, 15:42 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com — Komisaris polisi Thailand mengatakan, para petugas yang menyelidiki pengeboman yang mengakibatkan korban jiwa di sebuah tempat suci Hindu sedang mencari orang kedua setelah menahan seorang tersangka di dekat Bangkok.

Penangkapan seorang pria yang dikatakan berusia dua puluhan tahun di sebuah apartemen di pinggiran kota Bangkok, Sabtu (29/8/2015), melibatkan sekitar 100 polisi dan tentara dan terjadi hampir dua minggu setelah pengeboman sebuah tempat suci Hindu di Bangkok yang menewaskan paling sedikit 20 orang, dan mencederai puluhan orang lainnya.

Di apartemen itu, polisi menemukan bahan untuk membuat bom serupa dengan yang digunakan di tempat suci Hindu Erawan pada tanggal 17 Agustus lalu. Bahan pembuatan bom itu juga serupa dengan bom kedua yang meledak pada hari berikutnya di dermaga sungai, tanpa mengakibatkan cedera.

Komisaris Polisi Thailand Somyot Pumpanmuang, dalam jumpa pers hari Sabtu, mengatakan, identitas laki-laki itu masih belum jelas.

"Hari ini polisi bekerja sama dengan tentara dan menangkap tersangka, orang asing. Kami belum tahu kebangsaannya, tetapi ada bukti-bukti dan ia didakwa memiliki bahan peledak. Para petugas polisi dan anggota militer bersama-sama menyelidiki dan menemukan tersangka bersembunyi di apartemen di dekat kantor polisi Nong Chok," ungkapnya.

Somyot mengatakan, polisi tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang sedang mencari orang kedua yang mungkin masih berada di Thailand atau telah meninggalkan negara itu.

Laki-laki yang ditangkap itu membawa paspor Turki, tetapi polisi mengatakan dokumen itu palsu. Paspor-paspor lain juga ditemukan di apartemennya.

Para penyelidik menemukan butir-butir gotri seperti yang ditemukan di lokasi ledakan di tempat suci di persimpangan jalan Ratchaprasong, daerah komersial dan wisata dan di lokasi pengeboman dekat dermaga sungai.

Komisaris Polisi Somyot mengatakan, para tersangka itu adalah bagian dari jaringan yang lebih besar sampai 10 orang yang berkunjung ke Thailand sejak akhir tahun 2014, tetapi tidak menganggap mereka sebagai bagian dari jaringan teroris internasional yang lebih luas.

Penangkapan tersebut dilakukan berdasarkan petunjuk dari pemilik apartemen karena orang itu menyewa lima kamar di tingkat yang sama, hanya beberapa hari sebelum terjadi pengeboman.

Para analis mengatakan, ada kekhawatiran kelompok yang dicurigai itu sedang mempersiapkan serangan lain di Bangkok, terutama menarget wisatawan Asia. Banyak dari orang yang tewas dan luka-luka dalam serangan di tempat suci itu adalah orang China atau keturunan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com