Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 WNI Jadi Korban Cedera Kebakaran Perumahan Perusahaan Minyak Aramco di Saudi

Kompas.com - 31/08/2015, 15:20 WIB
AL KHOBAR, KOMPAS.com - Tiga warga Indonesia menjadi korban cedera dalam kebakaran di kompleks perumahan karyawan minyak Aramco di Al Khobar, Arab Saudi, Minggu (30/8/2015). Korban tewas dalam kecelakaaan itu tercatat 11 orang.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam keterangan via e-mail yang diterima Kompas.com, Senin, mengatakan bahwa kondisi ketiga orang itu membaik dan sedang menunggu pemeriksaan akhir sebelum boleh meninggalkan rumah sakit. Keterangan KBRI itu, sebagaimana di katakan Ahrul Tsani Fathurrahman, pelaksana fungsi penerangan KBRI Riyadh, diperoleh dari Sonny Irvana, ketua IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan) Cabang Arab Saudi yang juga bekerja di ARAMCO.

Pihak KBRI, kata Ahrul, telah secara intensif melakukan komunikasi dengan warga Indonesia yang bekerja di ARAMCO demi memantau perkembangan korban, termasuk untuk mengantisipasi jika KBRI dibutuhkan dalam memberikan pertolongan langsung. Masih menurut Ahrul, ARAMCO punya standar penanganan kasus yang bagus dan telah menyatakan bertanggugnjawab penuh atas keselamatan pegawai  dan keluarganya. Peran KBRI, kata dia, jadinya hanya terbatas dalam memonitor perkembangannya.

Menurut Departemen Pertahanan Sipil Arab Saudi, lebih dari 200 orang terluka dalam kebaran itu. Beberapa di antaranya dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit terdekat. Para korban berasal dari sejumlah negara.

Berdasarkan penyelidikan awal, api berasal dari lantai dasar di salah satu gedung di kompleks tersebut. Mengutip pejabat berwenang, Saudi Press Agency melaporkan, penyebab kebakaran masih diselidiki. Belum ada keterangan tentang kewarganegaraan para korban.

Melalui akun Twitter resminya, Aramco membenarnya kejadian itu, "Pukul 05.45 hari ini, terjadi kebakaran di basement kompleks perumahan Radium di Al Khobar yang disewa oleh Saudi Aramco untuk karyawannya."

Seorang saksi mata yang tinggal tidak jauh dari kompleks itu, Mohammed Siddique, mengatakan ia melihat api pertama kali pada pukul 06.00 pagi. "Saya lihat setidaknya 30 ambulans dan helikopter. Asapnya sangat pekat," kata Siddique.

Menurut Siddique, bangunan kompleks itu tergolong baru dan cukup bagus. Di situ tinggal orang-orang dari berbagai negara, baik negara Barat, Asia, maupun Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com