Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi Pakai Baju, Pria India Telanjang Hampir 40 Tahun

Kompas.com - 29/08/2015, 07:00 WIB

MUMBAI, KOMPAS.com — Akibat menderita kelainan kulit yang langka, seorang petani India berusia 43 tahun tak pernah mengenakan pakaian alias telanjang sejak dia berusia lima tahun atau hampir selama 40 tahun.

Kelainan itu membuat Subal Barman, warga desa Rajpur, negara bagian Bengal Barat, India, tak merasa nyaman kala kulitnya bersentuhan dengan kain. Jangankan pakaian, sepasang kaus kaki sudah bisa membuat kulitnya melepuh.

"Saat saya anak-anak, saya tak bisa mengenakan pakaian. Pakaian membuat kulit saya serasa terbakar dan sakit tak tertahankan," ujar Barman.

Bahkan, Barman juga tak bisa tidur jika tubuhnya dibalut selimut. Pria ini didiagnosis menderita alergi langka itu sejak berusia lima tahun dan diagnosis itu ditegaskan saat dia berusia 17 tahun.

Namun, keluarganya yang miskin membuat Barman tak bisa mencari bantuan medis. Terlebih lagi, pengobatan di kota terlalu mahal bagi kantong orangtuanya yang hanya bekerja sebagai petani.

Akhirnya, Barman harus menjalani hidupnya sehari-hari tanpa busana. Meski demikian, warga desa Rajpur, tempat pria ini tinggal, tampaknya sudah terbiasa melihat sosok telanjang Barman.

"Sungguh beruntung, para tetangga sudah terbiasa dengan keberadaan saya. Mereka sudah menganggap kondisi saya normal dan tak pernah komplain," ujar Barman.

"Mereka tahu saya memiliki masalah kulit selama bertahun-tahun dan membiarkan saya apa adanya dan tak pernah mengganggu saya," kata dia.

Kondisinya yang unik ini tak menghalangi Barman bersosialisasi dengan lingkungannya. Dia mengaku tetap terlibat dalam kegiatan sosial, bahkan menghadiri pesta atau pernikahan meski tanpa mengenakan pakaian.

Musim dingin adalah masa-masa paling menyenangkan bagi Barman. Namun, pada musim panas, dia harus mandi beberapa kali sehari untuk mendinginkan kulitnya.

"Saya harus mandi beberapa kali sehari karena kulit saya sangat sensitif terhadap panas. Saya tak tahan dengan panas dan air adalah satu-satunya yang bisa menolong," kata dia.

Sejak 2003, Barman tinggal sebatang kara karena ibunya meninggal dunia. Sang ayah sudah terlebih dahulu meninggal saat pria ini masih anak-anak.

Meski sudah cukup umur, Barman belum menikah. Dia yakin kondisinya yang berbeda menjadi penyebab utama dirinya belum mendapatkan pasangan hidup.

"Perempuan mana yang mau menikahi pria dengan masalah seperti ini? Tak ada keluarga yang akan membiarkan putri mereka menikahi saya.Namun, saya tak punya pilihan. Ini kehidupan yang harus saya jalani," kata Barman.

"Saya tahu akan sendirian seumur hidup. Ini takdir saya. Sedih atau depresi tak akan menghilangkan masalah saya," ujarnya.

Lebih jauh, Barman mengatakan, kondisi uniknya ini merupakan pemberian Tuhan dan dia yakin Tuhan memandang dirinya secara khusus. "Saya harus menerima bahwa Tuhan memberikan hal khusus kepada saya. Mungkin di mata-Nya saya seorang yang spesial," ujarnya.

Seorang juru bicara Yayasan Kulit Inggris, Profesor Hywel Williams, mengatakan, Subal Barman mungkin menderita salah satu bentuk disaesthesia. Kondisi ini menyebabkan seseorang merasakan sakit seperti tertusuk jarum, terbakar, digelitik, dan sensasi lainnya saat bersentuhan dengan kain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com