Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Pakai Pasal Terorisme dalam Kasus Penembakan di Kereta Cepat

Kompas.com - 26/08/2015, 00:46 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Otoritas keamanan Perancis secara resmi mulai melakukan investigasi insiden penembakan di atas kereta cepat Thalys dengan pasal terorisme. Hal ini berdasarkan video yang memperlihatkan aksi penembak itu di atas kereta, beberapa saat sebelum penembakan itu terjadi.

Dilansir dari AFP, Rabu (26/8/2015), jaksa penuntut Francois Molins mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi dari otoritas keamanan Eropa mengenai pelaku, yaitu Ayoub El-Khazzani. Pria asal Maroko berusia 26 tahun itu disebut diketahui memiliki kaitan dengan kelompok radikal Islam, bahkan memiliki rekaman perjalanan terkait kelompok tersebut.

Molins mengatakan, Khazzani kemungkinan sedang melihat video online beberapa menit sebelum naik kereta cepat dengan rute Amsterdam-Paris itu, sambil menenteng senapan serbu dan senjata lain. Aparat keamanan juga menemukan telepon yang diduga milik Khazzani di sebuah tas yang ditinggal di dalam kereta.

Aksi Khazzani yang diduga akan melakukan pembantaian kemudian berhasil dicegah oleh tiga warga negara Amerika Serikat dan seorang pengusaha Inggris. (Baca juga: Aksi 2 Marinir AS Cegah Upaya Pembantaian di Kereta Cepat Perancis)

Selain itu, pria keturunan Perancis-AS bernama Mark Moogalian juga ikut menghentikan aksi Khazzani, tapi kemudian mengalami luka akibat tembakan yang diletuskan Khazzani. Hingga saat ini Moogalian masih berada di rumah sakit untuk mengalami perawatan.

Setelah investigasi kasus terorisme ini dibuka secara resmi, maka otoritas keamanan Perancis bisa mengajukan bermacam gugatan lain terhadap Khazzani. Gugatan itu antara lain upaya pembunuhan terkait terorisme, kepemilikan senjata yang terkait aktivitas terorisme, dan ikut berpartisipasi dalam konspirasi kelompok teroris.

Berdasarkan hukum Perancis, maka gugatan harus diajukan kejaksaan terhadap tersangka hingga Selasa malam, atau mencari dasar hukum untuk memperpanjang penahanan secara sementara.

Langkah selanjutnya, menurut Molins, aparat keamanan akan menelusuri mengenai asal senjata yang didapat Khazzani dan siapa yang membiayai aksi tersebut.

Setelah dibekuk oleh sejumlah penumpang kereta Thalys, menurut kejaksaan, Khazzani diketahui membawa senapan serbu AKM dengan 270 butir amunisi, sebuah pistol kaliber 9 mm, pisau cutter, dan botol berisi bensin. 

Pelaku juga disebut telah melakukan perjalanan lintas Eropa, setelah sebelumnya sempat tinggal di Spanyol. Kemudian, aparat keamanan Perancis melakukan pengawasan setelah Khazzani dicurigai pernah melakukan perjalanan ke Suriah.

Sedangkan menurut kuasa hukumnya, Khazzani mengaku kaget saat disebut akan melakukan aksi terorisme. Menurut Sophie David, pengacara Khazzani, pria itu hanya berniat untuk merampok dengan alasan kelaparan. (Baca: Pelaku Penembakan di Kereta Cepat Perancis Kaget Dianggap Teroris)

"Saya melihat seorang yang sangat sakit, seorang yang lemah secara fisik karena dia menderita malnutrisi. Sangat, sangat kurus dan tak sehat," ujar David, yang dikutip Kompas.com dari Reuters, Senin (24/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com