Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Thailand Temukan Sebuah Bom di Bangkok

Kompas.com - 24/08/2015, 15:54 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Tepat sepekan setelah tragedi serangan bom di Kuil Erawan, Bangkok, pada Senin (24/8/2015), kepolisian Thailand menemukan sebuah bom disebuah lokasi konstruksi di Bangkok.

Penemuan bom ini terjadi setelah polisi mengatakan semakin sulit untuk menemukan pelaku serangan bom yang menewaskan 20 orang itu.

"Kami menerima laporan siang ini tentang penemuan sebuah bom di Sukhumvit 81," kata Kamthorn Aucharoen, komandan tim penjinak bahan peledak kepolisian Thailand. 

Sukhumvit 81 yang disebutkan Kamthorn itu adalah sebuah perempatan yang sibuk di ibu kota Thailand itu. "Bom itu ditinggalkan di sebuah rumah seorang pekerja konstruksi. Kami sudah menjinakkannya dan akan menghancurkan bom itu," kata Kamthorn.

Polisi belum dapat memastikan apakah bom yang ditemukan itu terkait dengan ledakan di dekat Kuil Erawan dan ledakan kedua di dekat sebuah dermaga di Sungai Chao Phraya, Bangkok.

Sejauh ini, satu-satunya bukti kuat terkait terduga pelaku serangan di Kuil Erawan adalah rekaman CCTV beberapa saat sebelum ledakan terjadi. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat seorang pria yang diduga sebagai pelaku serangan menaruh sebuah tas ransel di jalanan dan kemudian melenggang pergi.

Pemuda berkaus kuning itu juga terekam CCTV meninggalkan tempat itu menggunakan sebuah ojek beberapa menit sebelum ledakan terjadi.

"Terkait CCTV, beberapa dari kamera itu tidak merekam gambar dengan baik dan beberapa sudah rusak sehingga sangat membuang waktu polisi," kata Kepala Kepolisian Thailand Somyot Poonpanmuang.

"Anda ingin kebenaran? Kami tidak tahu apakah tersangka masih berada di Thailand atau tidak. Namun, kami menduga dia masih di negeri ini karena kami tak mendapat informasi soal kepergiannya," kata Somyot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com