Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Baru Tampilkan Aparat Libya Ancam Siksa Putra Khadafy

Kompas.com - 20/08/2015, 22:03 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Sebuah video baru beredar menampilkan seorang pejabat keamanan Libya mengancam Saadi Khadafy dalam upaya untuk memaksanya bicara. Video ini muncul hanya dua pekan setelah sebuah video lain menampilkan para penjaga memukuli putra mendiang Moammar Khadafy itu di sebuah penjara di Tripoli.

Setelah video pertama muncul, Pemerintah Libya yang berkedudukan di Tripoli mengundang jurnalis untuk mengunjungi Saadi sebagai bukti bahwa pria itu diperlakukan dengan baik.
Kepada Reuters, saat itu Saadi mengatakan dirinya dalam kondisi baik, tetapi menuntut agar dia segera dibebaskan.

"Saya tak bersalah. Saya meminta kepada pemerintah untuk membebaskan saya karena saya tak bersalah. Kondisi di penjara baik-baik saja. Mereka memperlakukan saya dengan baik," kata Saadi kepada Reuters di hadapan pejabat pemerintah.

Namun, dalam video terbaru yang muncul di media sosial, kondisi yang dialami Saadi jauh berbeda dengan apa yang dikatakannya beberapa waktu lalu. Saadi terus menerima ancaman saat menjalani pemeriksaan.

"Kamu bisa secara sukarela berbicara atau orang-orang kami yang akan memaksamu duduk dan menembakmu dengan peluru 23 milimeter agar kami bisa mendapatkan semua informasi," kata seorang pemeriksa.

"Tulang rusuk Abdullah Senussi patah ketika dia masuk ke sini," ujar interogator lain merujuk kepada mantan kepala intelijen pada masa pemerintahan Moammar Khadafy.

Dalam video itu, juga terdengar Saadi meminta agar penutup matanya dilepas. Namun, permintaan itu ditolak para interogator.

Para petugas yang memeriksa Saadi menanyakan seputar keterkaitannya dengan kelompok-kelompok militan Islam dan kelompok lainnya. Namun, Saadi mengatakan, dia terlalu takut untuk berbicara. "Mereka akan menyiksa saya. Demi Tuhan, mereka akan menyiksa saya," ujar Saadi.

Pemerintah Tripoli belum memberikan tanggapan soal munculnya video baru itu. Jaksa Agung hanya mengatakan, mereka kini berusaha mengidentifikasi penjaga penjara yang dalam video pertama terekam tengah memukuli Saadi.

Kemunculan video ini diduga adalah upaya untuk mempermalukan pemerintahan Tripoli, salah satu pemerintahan yang kini menguasai Libya. Bulan lalu, sebuah pengadilan di Tripoli menjatuhkan hukuman mati terhadap putra lain Moammar Khadafy, Saif al-Islam, secara in absentia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com