Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bangkok Direncanakan Matang dan Libatkan 10 Orang Lebih

Kompas.com - 20/08/2015, 14:11 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com — Ledakan bom mematikan di Bangkok telah direncanakan selama sebulan dan dilakukan oleh lebih dari 10 orang. Kepala Polisi Nasional Thailand Somyot Poompanmoung mengatakan hal itu, Kamis (20/8/2015), saat semakin banyak rincian muncul tentang jaringan yang dicurigai berada di balik serangan yang menewaskan 20 orang tersebut.

"Ledakan itu dilakukan oleh tim," kata Somyot kepada para wartawan. Dia menambahkan, serangan pada Senin malam di kuil yang ramai dikunjungi di pusat kota Bangkok itu telah direncanakan sekitar satu bulan.

Saat menyatakan keyakinannya bahwa "lebih dari 10 orang" yang terlibat, Somyot mengatakan bahwa pengebom butuh beberapa orang untuk melakukan survei lokasi, merencanakan strategi masuk dan keluar, serta untuk memperoleh dan membuat bom. "Saya percaya, jaringan ini punya kaitan dengan orang-orang di dalam Thailand," tambahnya.

Seorang asing yang tidak disebutkan namanya telah diduga sebagai tersangka utama setelah polisi merilis rekaman kamera keamanan tentang seorang pria muda, berkacamata, dan menggunakan t-shirt warna kuning meninggalkan sebuah ransel di kuil itu sesaat sebelum ledakan.

Pihak berwenang sedang mencari dua orang lain yang terlihat di CCTV dalam posisi berdiri di depan tersangka utama ketika dia menaruh ransel di lokasi bom. Mereka meninggalkan tempat kejadian sebelum tersangka pengebom berjalan pergi dari kuil itu.

Spekulasi berkembang tentang motif serta identitas pelaku peledakan dan antek-anteknya.

Polisi Thailand, Kamis, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki daerah potensial di sekitar ibu kota tersebut. "Mulai hari ini (Kamis), kami akan memeriksa dan menyelidiki daerah di dalam dan luar Bangkok," kata juru bicara polisi, Prawut Thavornsiri, sebelumnya, kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com