Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu WNI Tewas dalam Ledakan Bom Bangkok

Kompas.com - 18/08/2015, 14:01 WIB
KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan satu WNI meninggal dunia dalam ledakan bom di Bangkok, sementara satu orang lainnya mengalami luka parah.

"Mereka merupakan pasangan suami istri. Yang meninggal adalah istrinya, sedangkan suaminya masih berada di ruang gawang darurat (ICU) di sebuah rumah sakit di Bangkok," kata juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Selasa (18/8/2015) siang.

Menurut dia, mereka berada tidak jauh dari lokasi ledakan bom di sebuah kuil di distrik Ratchaprasong, Bangkok, Senin malam.

"Pasangan suami istri itu sedang berkunjung ke Bangkok," katanya tanpa bersedia menyebut jati diri mereka.

Kedutaan Besar Indonesia untuk Thailand, lanjutnya, sejauh ini masih melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk mengetahui kemungkinan adanya warga lain Indonesia yang menjadi korban.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan ada dua warga Malaysia yang menjadi korban tewas akibat ledakan bom di sebuah kuil di distrik Ratchaprasong, Bangkok. Jenazah korban, Lim Saw Gek, dan anaknya, Neoh Jai Jun, saat ini telah ditempatkan di rumah sakit umum kepolisian di Bangkok. Dua warga lain Malaysia terluka akibat insiden ini.

Kepala Kepolisian Thailand mengatakan, ledakan di Kuil Erawan berasal dari bom pipa. Bom tersebut diletakkan di dalam kuil. Sejumlah laporan media di Thailand menyebutkan, bom menggunakan bahan TNT sebanyak tiga kilogram.

Seseorang beransel hitam

Di tempat terpisah, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha menggambarkan, serangan bom yang menewaskan sedikitnya 21 orang ini merupakan insiden terburuk yang pernah terjadi di negeri itu.

Dia mengatakan, aparat keamanan telah mengidentifikasi seseorang yang terlihat mencurigakan berdasarkan pengamatan terhadap rekaman CCTV.

Wartawan BBC di Bangkok mengatakan, orang tersebut terlihat memasuki kuil dengan membawa ransel hitam dan meninggalkannya di kuil tersebut.

Pihak berwenang Thailand mengatakan, sejauh ini mereka tidak mengesampingkan sejumlah kelompok di balik insiden ini, termasuk kelompok penentang pemerintahan militer dan kelompok etnis Uighur.

Sebelumnya, keputusan Pemerintah Thailand memulangkan 109 orang dari etnik Uighur ke Tiongkok pada Juli lalu diprotes berbagai pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com