Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita AS Diperkosa Pemimpin ISIS Sebelum Akhirnya Tewas

Kompas.com - 15/08/2015, 17:44 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com — Kayla Mueller, pekerja kemanusiaan asal AS yang meninggal awal tahun ini saat sedang disandera militan Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS, diperkosa berulang kali oleh pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi saat ditawan di Suriah. Sejumlah pejabat AS mengungkapkan hal itu, Jumat (14/8/2015) waktu setempat.

Para pejabat itu membenarkan laporan ABC News, yang mengatakan bahwa keluarga Mueller telah diberi tahu oleh pejabat pemerintah AS bahwa putri mereka, yang berusia 26 tahun pada saat kematiannya, telah diperkosa oleh Al Baghdadi.

Para pejabat itu tidak mau namanya diberitakan. Sementara Gedung Putih menolak untuk berkomentar tentang hal itu.

"Kami diberi tahu bahwa Kayla disiksa, bahwa dia merupakan milik Al Baghdadi. Kami diberi tahu tentang hal itu pada bulan Juni oleh pemerintah," kata orangtua Kayla, Carl dan Marsha Mueller, seperti dikutip ABC News.

ISIS mengatakan pada Februari bahwa Mueller, yang berasal dari Prescott, Arizona, tewas ketika sejumlah jet tempur mengebom sebuah gedung tempat dia ditawan di luar Raqqa, basis ISIS di Suriah. Para pejabat Jordania dan AS telah menyatakan keraguan atas penyataan ISIS terkait kematiannya menyusul penyanderaan selama 18 bulan.

Mueller disandera pada Agustus 2013 saat meninggalkan sebuah rumah sakit di Aleppo di Suriah utara.

Para pejabat kontraterorisme itu mengatakan kepada ABC News bahwa Al-Baghdadi secara pribadi membawa Mueller untuk ditawan di rumah Abu Sayyaf di Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Abu Sayyaf merupakan tokoh ISIS asal Tunisia yang tewas dalam serangan AS pada bulan Mei.

Informasi tentang peran Al Baghdadi dalam penyanderaan dan pemerkosaan Mueller berdasarkan keterangan berbagai sumber, termasuk wawancara AS dengan setidaknya dua gadis remaja Yazidi yang diperlakukan sebagai budak seks di kompleks rumah Sayyaf dan interogasi terhadap istri Sayyaf, Umm Sayyaf, yang ditangkap pasukan AS dalam serangan yang menewaskan suaminya.

Mueller pergi ke Turki pada Desember 2012 untuk bekerja di sebuah organisasi Turki yang memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Suriah di sepanjang perbatasan dengan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com