Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Bantah Pasang Ranjau yang Lukai Tentara Korsel

Kompas.com - 14/08/2015, 17:09 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara, Jumat (14/8/2015), membantah mendalangi serangkaian ledakan ranjau darat awal bulan ini yang mengakibatkan dua prajurit Korea Selatan luka parah dan memicu ketegangan di Semenanjung Korea.

Komisi Pertahanan Nasional (NDC) mengatakan tuduhan yang dilontarkan pemerintah Korea Selatan yang menyebut prajurit Korea Utara menyelinap melintasi perbatasan dan menanam ranjau di sepanjang jalur patroli merupakan tuduhan yang tak berdasar.

"Jika kami benar-benar membutuhkan sebuah pencapaian miiter, maka kami akan melepaskan tembakan meriam dan tak menggunakan tiga buah ranjau," demikian pernyataan NDC yang dikutip kantor berita KCNA.

Ketiga ranjau itu terinjak patroli Korea Selatan pada 4 Agustus lalu di zona demiliterisasi (DMZ), sebuah zona penyangga yang terentang sepanjang dua kilometer di kedua sisi perbatasan yang memisahkan kedua Korea.

Seorang prajurit Korea Selatan terpaksa diamputasi kedua kakinya dan seorang lainnya kehilangan salah satu kaki.

Sebuah investigasi yang digelar Korea Selatan dan pasukan PBB yang memantau gencatan senjata yang ditandatangani pada 1953, menyimpulkan ranjau yang meledak itu adalah buatan Korea Utara.

Hasil penyelidikan itu juga menyebut ketiga ranjau itu diletakkan dalam rentang waktu tak terlalu lama sebelum insiden tersebut dan bukan ranjau lama yang bergeser akibat pergerakan tanah atau terbawa banjir.

Diduga kuat lebih dari 1 juta ranjau darat ditanam di sepanjang perbatasan kedua Korea, sebagian besar dari ranjau itu dijatuhkan dari udara pada 1960-an di puncak Perang Dingin dengan Korea Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com