Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam Antena di Tengkorak, Pria Inggris Klaim Dirinya Manusia Robot

Kompas.com - 11/08/2015, 13:57 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Seorang pria dengan antena permanen yang melekat di tengkoraknya dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang cyborg atau manusia robot, mengungkapkan kisah hidupnya di depan sejumlah mahasiswa Universitas Curtin di Perth, Australia.

Pria kelahiran Inggris, Neil Harbisson, menyebut dirinya sebagai "aktivis manusia robot" dan memiliki antena yang tertanam pada tengkoraknya, yang dilakukan oleh seorang dokter anonim, sejak lebih dari satu dekade lalu, dalam upaya untuk "mendengar" spektrum warna yang lebih luas.

"Saya mencoba untuk menemukan dokter dan itu sungguh sulit, karena saya harus berbicara dengan komite bio-etika tetapi mereka mengatakan hal itu tak etis," tutur Neil.

Ia lantas menyambung, "Jadi saya harus mencari dokter yang bersedia melakukan operasi secara anonim, dan saya menemukannya di Barcelona."

Neil mengatakan, ia yakin antenna itu memungkinkan dirinya untuk melihat spektrum warna di luar penglihatan manusia- termasuk warna tak tampak seperti infra-merah dan ultra-violet -melalui gelombang suara yang disalurkan lewat getaran.

"Antena menangkap frekuensi cahaya dan masing-masing frekuensi cahaya masuk ke sebuah chip yang lalu bergetar. Kemudian getaran di tengkorak saya ini menjadi suara di bagian dalam telinga saya ... jadi saya bisa mendengar warna dengan rekaman yang berbeda," jelasnya.

Neil menggambarkan sensasi ini sebagai temuan baru.

"Bagi saya, warna adalah sensasi baru, ini bukan unsur visual, itu bukan unsur audio," sebutnya.

"Ini adalah getaran di tengkorak saya, ini adalah rasa yang independen," tambahnya.

Menurut Neil, koneksi internet antena memungkinkan ia untuk menerima warna serta gambar langsung ke kepalanya melalui perangkat eksternal seperti ponsel atau satelit.

"Saya bisa menerima warna dari belahan lain dunia. Jadi ada lima orang yang bisa mengirim warna dari jam 10 pagi-10 malam, langsung ke kepala saya. Rasanya seperti memiliki mata di setiap benua," kata dia.

Sebut dirinya teknologi

Neil mengatakan, tahap berikutnya dari proyek ini adalah untuk membuat sambungan permanen ke luar angkasa.

"Sekarang saya menghubungkan diri ke satelit sesekali, dan dalam beberapa tahun, otak saya akan dilatih untuk melihat warna dari luar angkasa, dan kemudian saya akan bisa memiliki koneksi permanen ke warna-warna dari luar angkasa," jelasnya.

Neil mengidentifikasi dirinya sebagai cyborg (manusia robot), bukan manusia biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com