Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Ibu dan Anak Ditemukan Berpelukan Setelah Terpendam 4.000 Tahun

Kompas.com - 11/08/2015, 04:44 WIB
KOMPAS.com — Arkeolog China menemukan situs purbakala yang sangat menyedihkan. Dalam temuan itu, terlihat tulang-tulang manusia dalam keadaan saling berpelukan. Mereka berpelukan saat terjadi bencana di China.

Dari temuan itu, terlihat sang ibu berusaha melindungi anaknya dengan memeluk erat saat gempa bumi yang dahsyat menghajar Provinsi Qinghai, China, pada tahun 2000 sebelum Masehi.

Jasad tersebut ditemukan setelah dilakukan penggalian di daerah yang juga dikenal sebagai "Pompeii dari Timur" ini.

Para ahli meyakini situs yang digali itu merupakan daerah bekas hantaman gempa bumi dan banjir bandang. Meski begitu, belum diketahui skala kerusakan akibat bencana tersebut.

Diketahui, musibah itu telah membuat seluruh penduduk di wilayah tersebut hilang atau meninggal dunia. Mirip dengan musibah di Pompeii, saat warganya hilang ditelan bumi setelah Gunung Vesuvius meletus.

Hal yang membuat hati miris adalah foto dari tulang belulang yang ditemukan, apalagi foto jasad ibu dan anaknya yang terlihat sedang berpelukan. Terlihat jasad ibu tersebut sedang berlutut sembari kepalanya melihat ke atas dan melingkarkan tangan ke pundak anaknya, sedangkan anaknya memeluk sembari melihat ke arah ibunya.

Tak berhenti di tulang ibu dan anak tadi, dari situs itu juga, ditemukan beberapa tulang belulang yang saling berpelukan. Mereka berpelukan sembari terlihat tersungkur di lantai.

Daily Mail jasad beberapa orang yang saling berpelukan setelah ditemukan terkubur selama 4000 tahun

Daerah tersebut menjadi wilayah penggalian terbesar dari musibah yang terjadi di China dengan luas 40.000 kaki. Situs itu ditemukan pada awal tahun 2000.

Situs itu juga diyakini menjadi petunjuk penting pada abad perunggu yang hidup dekat Sungai Kuning. Temuan tulang belulang tersebut kemudian dipamerkan di Museum Lajia Ruins.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com