Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penumpang MH370 Minta Pencarian Diteruskan

Kompas.com - 06/08/2015, 08:22 WIB
KOMPAS.com - Setelah bagian pesawat yang ditemukan di Reunion dikukuhkan berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370, para keluarga korban meminta pencarian pesawat dan penumpang dilanjutkan sampai ketemu.

Mereka diberitahu mengenai hasil sementara pemeriksaan bagian pesawat MH370 sebelum Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengeluarkan pengumuman bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion, wilayah Perancis di Samudra Hindia, berasal dari pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.

Benda tersebut diketahui sebagai flaperon atau komponen pada sayap pesawat.

"Sekarang mereka mengukuhkan benda berasal dari MH370, saya tahu suami saya tidak ada di dunia ini lagi tetapi mereka tidak bisa menggantungkan pada satu flaperon," kata Jackqita Gomes, istri awak kabin, Patrick Gomes.

"Kami meminta mereka melanjutkan pencarian sampai pesawat ditemukan dan dipulangkan. Ini belum selesai," tambahnya.

Lim Khim Fatt, yang istrinya berada di dalam pesawat, menuturkan penemuan puing belum membuktikan apapun.

"Satu flaperon tidak berarti seluruh pesawat sudah ditemukan. Harus ada puing-puing lain yang perlu dicari."

Pengukuhan yang dikeluarkan oleh perdana menteri Malaysia, lapor wartawan BBC Theo Leggett, tidak banyak membantu mengungkap misteri yang terjadi pada pesawat Boeing 777 itu.

Yang sudah pasti, lanjutnya, tim pencari yakin pesawat memang terbang jauh menyimpang dari jalur yang seharusnya dilalui dalam rute dari Kuala Lumpur ke Beijing, dan pesawat kemudian jatuh di Samudra Hindia bagian selatan.

Namun belum diketahui mengapa pesawat mengubah haluan, mengapa gagal berkomunikasi dengan menara pengawas atau mengapa transponder radarnya dimatikan.

Pertanyaan-pertanyaan itu, sebagaimana dilaporkan Legget, mungkin bisa terjawab apabila pesawatnya sendiri ditemukan beserta kotak hitamnya.

Hingga kini pesawat dengan 239 orang, termasuk warga Indonesia, Malaysia dan China, tidak diketahui keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com