Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abbott Tolak Konsultasi dengan Aborigin Terkait Pengakuan di Konstitusi

Kompas.com - 05/08/2015, 03:37 WIB

KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menolak usulan untuk berkonsultasi dengan orang Aborigin terkait pengakuan mereka dalam konstitusi negara itu.

Pemimpin Aborigin menghendaki agar kelompok mereka melakukan perundingan awal dan setuju dulu, soal bagaimana mereka akan diakui dalam konstitusi sebagai penduduk asli negara itu.

Abbott mengatakan langkah itu tak akan mendapat dukungan luas.

Penduduk asli Australia ini tidak disebutkan dalam konstitusi, dan sebuah kesepakatan baru sedang dirundingkan untuk mengubah konstitusi.

Abbott menjanjikan penyelenggaraan referendum di tahun 2017 yang membuka peluang orang Aborigin dan penduduk pulau Torres Strait diakui sebagai penduduk asli Australia.

Para pemimpin Aborigin marah kepada Abbott dengan penolakan ini.

Dalam surat kepada pemimpin Aborigin -diterbitkan di harian The Australian hari Selasa- Abbott menyatakan penyelenggaraan konsultasi pendahuluan dengan Aborigin sebelum referendum ini berisiko menghasilkan "tumpukan tuntutan".

Ia mengatakan, "proses terpisah dengan penduduk asli dicemaskan bisa berdampak buruk berupa pemecahbelahan kata 'kita' menjadi 'mereka' dan 'kami'."

Pemimpin berpengaruh asal Cape York, Noel Pearson mengomentari surat Abbott -terutama bagian "tumpukan tuntutan" sebagai "mungkin bagian paling memalukan dari keseluruhan persoalan - itu hampir seperti penghinaan".

Pengacara Aborigin Patrick Dodson mengatakan penduduk Aborigin Australia perlu melakukan "diskusi terpisah" mengenai "soal-soal rumit ini".

Mereka juga harus merasa yakin akan keseluruhan proses ini, kata Dodson.

Sementara itu pimpinan komisi kesejahteraan penduduk Aborigin dan Torres Strait, Mick Gooda, mengatakan sulit untuk tak merasa putus asa terhadap situasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com