Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borgol Bocah Penderita ADHD, Staf Keamanan Sekolah di AS Hadapi Gugatan

Kompas.com - 04/08/2015, 21:49 WIB
LOUISVILLE, KOMPAS.com - Seorang petugas keamanan sekolah dan sebuah kantor sheriff menghadapi gugatan hukum setelah ketahuan memborgol dia siswa sekolah dasar di Kentucky, AS.

Kedua siswa SD itu masing-masing seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun dan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, diborgol di bagian biseps mereka. Dalam sebuah rekaman video terlihat mereka menangis dan meronta-ronta saat duduk di sebuah kursi.

Kedua anak itu ternyata telah didiagnosa menderita kelainan Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. Dalam video yang direkam oleh salah seorang staf sekolah, terdengar seorang petugas keamanan sekolah bernama Kevin Sumner memarahi bocah itu.

"Kau tak bisa berbuat seperti itu kepada saya. Kamu harus melakukan apa yang kami perintahkan atau kamu harus menerima akibatnya," ujar Sumner.

Dalam surat gugatan federal disebutkan anak laki-laki itu dikeluarkan dari kelas dan dibawa ke kantor kepala sekolah setelah dia tidak menuruti perintah gurunya.

Bocah itu kemudian mencoba meninggalkan kantor kepala sekolah namun kemudian secara fisik ditahan oleh seorang staf sekolah hingga Kevin Sumner datang dan membawa bocah itu ke kamar mandi.

Berdasarkan laporan dari Kantor Sherrif Kenton County, setelah meninggalkan kamar mandi si bocah berusaha menyikut Sumner. Akibat upaya menyikut itu Sumner akhirnya memborgol bocah tersebut.

Ruang isolasi

Sementara dalam kasus terpisah, seorang bocah perempuan dimasukkan ke dalam sebuah ruangan isolasi karena dianggap mengganggu teman-teman sekelasnya. Staf sekolah kemudian meminta Sumner untuk membantu setelah bocah perempuan itu mencoba meninggalkan ruang isolasi meski dihalangi kepala sekolah dan wakilnya.

Sebuah laporan dari kantor sherrif mengatakan Sumner memborgol bocah itu karena dia berusaha mencederai staf sekolah.

Kuasa hukum Kevin Sumner, Robert Sanders mengatakan kliennya terpaksa memborgol kedua bocah itu karena mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain. "Tindakan klien saya sudah sesuai dengan buku petunjuk yang diketahuinya," ujar Sanders.

Gugatan hukum yang diajukan ke pengadilan mengklaim bocah perempuan itu "krisis kesehatan mental yang parah" dan Sumner diminta memanggi tim medis. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan psikologi.

Dalam gugatan itu dinyatakan bahwa pihak sekolah sudah mengetahui kondisi kedua anak yang menderita ADHD itu. Penderita ADHD biasanya menunjukkan ciri-ciri sangat impulsif, sulit memperhatikan, melawan perintah, sulit mengendalikan emosi dan sulit duduk tenang.

Negara bagian Kentucy memiliki undang-undang yang melarang sekolah secara fisik menyakiti siswa yang diketahui menderita  kondisi seperti ADHD. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningtakan aktivitas motorik anak-anak, hingga menyebabkan aktivitas yang tak lazim dan cenderung berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com