Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemari Es Berisi Puluhan Kepala Buaya Ditemukan di Australia

Kompas.com - 04/08/2015, 20:57 WIB

DARWIN, KOMPAS.com — Kepolisian Australia tengah menyelidiki penemuan 70 kepala buaya di dalam sebuah lemari es yang tergeletak di sebuah tempat pembuangan sampah di dekat kota Darwin.

Pada Minggu (2/8/2015), sekelompok remaja menemukan sebuah lemari es yang sudah rusak itu tergeletak di belakang sebuah toko di kota Humpty Doo, Northern Territory, Australia.

Di dalam lemari es tersebut terlihat puluhan kepala buaya air asin yang merupakan hewan yang dilindungi di Northern Territory. Diduga kepala-kepala buaya itu terkait dengan perdagangan kulit hewan ini yang dihargai sangat tinggi sebagai bahan pembuat tas dan sepatu.

Polisi saat ini tengah mencari pihak yang bertanggung jawab atas kematian hewan-hewan itu. Sesuai undang-undang yang berlaku, siapa pun yang terbukti membunuh hewan yang dilindungi dapat dikenai hukuman denda sebesar 76.500 dollar Australia atau sekitar Rp 762 juta atau hukuman lima tahun penjara.

"Ada bau yang menyengat dan banyak belatung di mana-mana," kata Tommy Nichols, polisi hutan Australia spesialis dalam pengelolaan buaya, kepada ABC.

Buaya air asin yang merupakan spesies buaya terbesar bisa tumbuh hingga sepanjang 7 meter dengan berat satu ton. Diperkirakan terdapat sekitar 200.000 ekor buaya air asin hidup di alam liar Australia dan mereka menjadi hewan yang dilindungi sejak 1970.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com