Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2015, 09:59 WIB
LAGOS, KOMPAS.com - Tentara Nigeria membebaskan 178 orang, termasuk 100 lebih anak-anak, yang disandera kaum militan Boko Haram, kata pihak militer Minggu (2/8/2015) malam, saat negara itu melancarkan serangan regional yang bertujuan membasmi para pemberontak.

"Dalam operasi ofensif, 178 orang yang ditahan sebagai tawanan oleh teroris telah diselamatkan, mereka termasuk 101 anak-anak, 67 perempuan dan 10 pria," kata juru bicara militer, Kolonel Tukur Gusau, dalam sebuah pernyataan.

Penyelamatan tersebut terjadi di dekat Aulari, sekitar 70 kilometer di selatan Maiduguri, kota terbesar di timur laut Nigeria, kata Gusau tanpa menyebutkan kapan operasi itu dilakukan. "Selain itu, salah seorang komandan teroris Boko Haram ditangkap hidup-hidup dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan," kata juru bicara itu.

Militer Nigeria telah mengumumkan pembebasan ratusan orang ditahan Boko Haram dalam beberapa bulan terakhir, terutama di hutan Sambisa yang terkenal, yang merupakan basis kelompok militan Islam yang sekarang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam atau ISIS.

Pekan lalu, militer mengatakan telah membebaskan 30 sandera termasuk 21 anak-anak di sekitar 90 kilometer di sebelah timur Maiduguri, dan sebanyak 59 tawanan lain dalam operasi di dekat kota Konduga di daerah yang sama.

Hari Minggu pagi, militer Nigeria mengatakan pihaknya telah melakukan serangan udara di desa Bita, tidak jauh dari hutan Sambisa, di mana Boko Haram sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan serangan. "Banyak militan yang tewas," kata militer tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pemberontakan berdarah Boko Haram di Nigeria saja telah menewaskan lebih dari 15.000 orang sejak 2009. Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok itu memperluas operasinya ke negara-negara tetangga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com