Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Sulung Mullah Omar Tolak Pemimpin Baru Taliban Afganistan

Kompas.com - 02/08/2015, 07:39 WIB
KABUL, KOMPAS.com - Tak lama setelah kelompok Taliban Afganistan memilih ketua baru untuk menggantikan Mullah Omar yang meninggal dunia, penentangan terhadap pemimpin baru ini langsung muncul.

Adalah Mullah Yakub, putra tertua Mullah Omar yang menentang penunjukan Mullah Akhtar Mansoor menjadi pimpinan baru Taliban.

Perselisihan ini dikhawatirkan bakal merusak "embrio" pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afganistan dan memberikan kesempatan kelompok lain semacam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menancapkan pengaruhnya di Afganistan.

Mullah Yakub mengatakan dia dan tiga pemimpin senior Taliban melakukan walked out dalam pertemuan untuk memilih pemimpin baru dan menuntut digelarnya pemilihan baru yang melibatkan lebih banyak pihak.

"Saya menentang keputusan terpilihnya Mullah Akhtar Mansoor sebagai pemimpin (Taliban)," ujar Yakub kepada kantor berita Associated Press.

Pada Kamis (30/7/2015), Taliban membenarkan kabar terkait kematian Mullah Omar dan langsung mengumumkan bahwa Mullah Mansoor, mantan menteri penerbangan saat Taliban berkuasa pada 1996-2001, terpilih menjadi pemimpin baru.

Mullah Mansoor dianggap sebagai salah seorang tokoh Taliban berhaluan moderat dan seorang pendukung perundingan damai.

Namun, seorang anggota dewan syura yang berkedudukan di Quetta, Pakistan kepada harian The Telegraph mengatakan puluhan pemimpin senior tak hadir dalam pertemuan di Pakistan yang didominasi para pendukung Mullah Mansoor.

"Mansoor dipilih oleh orang-orangnya sendiri dan kami tak akan menerimanya sebagai pemimpin tertinggi Taliban," kata seorang anggota dewan syura Taliban yang tak mau disebut namanya.

Dia mengatakan, melakukan walked out bersama Mullah Yakub ketika pertemuan selama dua hari itu baru berjalan 35 menit. Pertemuan itu sendiri berakhir dengan deklarasi kesetiaan terhadap Mullah Mansoor.

Sementara itu, pemimpin militer Taliban, Mullah Qayum Zakir yang juga merupakan pengkritik pemimpin baru menyebut terdapat perpecahan antara para pemimpin politik di Pakistan dan para pejuang lapangan di Afganistan.

Para pengamat kini tengah menanti dampak dari pergantian kepemimpinan di tubuh Taliban. Namun yang jelas putaran kedua perundingan damai antara Taliban dan pemerintah Afganistan yang rencananya digelar di Pakistan telah ditunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com