Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Yahudi Tikam 6 Peserta Parade Gay di Jerusalem

Kompas.com - 31/07/2015, 18:26 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Seorang pria Yahudi ultra-ortodoks, tersangka penikaman enam orang yang bergabung dalam sebuah parade gay di Jerusalem, Kamis (30/7/2014), ternyata pernah melakukan serangan serupa.

Saat melakukan aksinya, pria tersebut baru beberapa pekan bebas dari hukuman penjara selama 10 tahun akibat melakukan serangan yang sama. Demikian keterangan kepolisian.

Seorang juru bicara kepolisian Jerusalem mengatakan, tersangka penikaman bernama Yishai Shlissel. Dia baru saja dibebaskan dari penjara tiga pekan lalu setelah menikam tiga peserta parade gay pada 2015.

Media massa Israel mengabarkan, sebelum melakukan serangan, Yishai mengunggah sebuah surat di internet. Dalam suratnya itu, dia berbicara tentang kebenciannya terhadap parade gay di Jerusalem.

Stasiun televisi juga menyiarkan sebagian dari sebuah wawancara radio dengan Yishai sekitar 10 hari sebelum dia melakukan aksinya. Dalam wawancara itu, Yishai mengatakan, perjuangan masih berlanjut untuk melawan orang-orang yang menodai Tuhan.

Pertanyaan yang mencuat pasca-insiden ini adalah keraguan terkait kesungguhan polisi mengamankan parade itu. Namun, kepolisian menegaskan sudah mengerahkan banyak petugasnya untuk menjaga acara tersebut.

Akibat serangan itu, satu orang korban, seorang perempuan, kini dalam kondisi yang sangat serius di rumah sakit. Sementara itu, dua korban lain menderita luka yang tak terlalu membahayakan jiwa. Demikian keterangan Magen David Adom, semacam organisasi palang merah di Israel.

PM Benyamin Netanyahu mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai sebuah kejahatan menjijikkan yang dilatarbelakangi kebencian.

"Di Israel, semua orang, termasuk komunitas gay, memiliki hak untuk hidup damai dan kami akan membela hak-hak itu," ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan resminya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com