Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Tokoh Militan Pakistan Diwarnai Kerusuhan, 2 Tewas

Kompas.com - 30/07/2015, 16:47 WIB
LAHORE, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa di pemakaman pemimpn Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), Malik Ishaq, Kamis (30/7/2015), berubah menjadi kerusuhan setelah massa menyerang sebuah pos polisi dan mengakibatkan dua orang tewas.

Malik Ishaq, yang dituding mendalangi sejumlah serangan berdarah terhadap kelompok minoritas Syiah, tewas bersama 13 orang pengikutnya dalam baku tembak dengan polisi pada Rabu dini hari.

Polisi mengatakan, kerusuhan pecah di kota kelahiran Malik, Rahim Yar Khan di provinsi Punjab saat jasad pria itu tiba untuk dimakamkan. "Para pengunjuk rasa mencoba menghancurkan sebuah masjid Syiah, properti milik swasta dan menyerang polisi dengan menggunakan batu," kata perwira polisi distrik, Tariq Mastoi.

Merespon insiden tersebut, Mastoi menambahkan, kepolisian segera mengirimkan 5.000 personel untuk mengamankan situasi.

Beberapa jam kemudian, sebanyak 10 orang anggota militan menyerang sebuah pos polisi di wilayah timur Punjab, dan memicu baku tembak yang mengakibatkan dua orang penyerang tewas dan dua polisi terluka parah.

Malik Mansoor, seorang perwira senior polisi di distrik Gujarat, mengatakan anggota Lashkar-e-Jhangvi yang dilengkapi senjata api dan granat menyerang pos itu sebagai bentuk balas dendam atas kematian Malik Ishaq.

"Salah seorang penyerang yang tewas diidentifikasi sebagai Muhammad Mumtaz, yang merupakan anggota lama LeJ dan dicari atas sejumlah pembunuhan," ujar Mansoor.

Baku tembak yang terjadi pada Rabu (29/7/2015) dini hari itu nampaknya telah menewaskan sebagian besar petinggi LeJ, termasuk Ghulam Rasool Shah yang menjadi pimpinan sementara LeJ saat Malik Ishaq dipenjara.

Di bawah kepimpinan Maik Ishaq, LeJ bertanggung jawab atas beberapa serangan paling berdarah terhadap umat Syiah Pakistan. Salah satunya adalah bom bunuh diri kembar di kota Quetta pada awal 2013 yang menewaskan lebih dari 180 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com