Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia: Temuan Puing Pesawat di Samudra Hindia Jadi Perkembangan Penting

Kompas.com - 30/07/2015, 15:06 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Australia, Kamis (30/7/2015), mengatakan, temuan puing pesawat di Samudra Hindia merupakan "perkembangan sangat penting" dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Australia mengatakan, puing pesawat itu mungkin saja telah mengapung ke pulau La Reunion milik Perancis di samudra tersebut.

Sebuah obyek sepanjang dua meter, mungkin dari bagian sayap pesawat yang dikenal sebagai flaperon, ditemukan di sebuah pantai di La Reunion, Rabu kemarin. Temuan itu memicu harapan bahwa salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia itu bisa segera terpecahkan.

"Ini jelas merupakan perkembangan yang sangat penting dan jika memang itu puing MH370, hal tersebut mulai memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga penumpang," kata Menteri Transportasi dan Infrastruktur Australia, Warren Truss.

"Kepulauan Reunion sangat jauh dari area pencarian, tetapi itu sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan dalam mengidentifikasi area pencarian saat ini, interpretasi satelit tentang jalur rute yang diperkirakan diambil pesawat itu. Jadi temuan puing di daerah itu bukanlah sesuatu yang tidak konsisten dengan pencarian tersebut."

Truss telah mengawasi pencarian terhadap lebih dari 50.000 kilometer persegi wilayah Samudra Hindia bagian selatan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines yang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret tahun lalu. Sejauh ini, tidak ada bukti fisik yang pernah ditemukan. Sebanyak 239 orang di dalamnya, sebagian besar warga China, diperkirakan telah tewas. Pihak berwenang berencana untuk mencari di area total seluas 120.000 kilometer persegi.

Truss mengatakan, puing-puing pesawat itu sangat mungkin menempuh jarak sekitar 4.000 kilometer dari daerah yang dianggap zona dampak yang paling mungkin di Samudra Hindia bagian selatan, jauh dari lepas pantai barat Australia.

"Foto-foto memperlihatkan adanya kerang yang menempel sehingga memunculkan pendapat bahwa puing-puing itu telah berada di air untuk waktu yang lama. Jadi dalam waktu 16 bulan, sepotong sayap bisa melakukan perjalanan yang sangat panjang," katanya.

Menteri itu menambahkan, dia kini mengharapkan sebuah pencarian menyeluruh di seluruh wilayah La Reunion untuk mencari puing-puing yang lain. Menurut dia, hal itu akan terutama menjadi tanggung jawab Malaysia dan Perancis.

"Kami masih yakin pesawat itu berada di dalam air di daerah pencarian Australia dan (perkembangan terbaru) itu akan menjadi informasi yang berharga, tetapi tidak mungkin untuk menyebabkan perubahan strategi pencarian kami saat ini," tambah Truss. "Pekerjaan yang kami lakukan dalam menafsirkan data satelit telah memberikan kepada kami lokasi yang paling mungkin di mana pesawat itu memasuki air di Samudra Hindia dan daerah yang kami cari tentu merupakan titik yang paling prospektif."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com